2. Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen
3. Istirahat yang cukup
4. Memantau suhu tubuh secara teratur
5. Melakukan transfusi darah jika terjadi perdarahan yang parah
Penanganan demam berdarah tergantung pada tingkat keparahan penyakit.
Jika demam berdarah terdeteksi pada tahap awal, maka perawatan bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup, minum banyak air, dan mengonsumsi obat pereda demam seperti parasetamol.
Namun, jika demam berdarah sudah mencapai tahap yang lebih parah, maka pasien harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Selain perawatan medis, pencegahan juga sangat penting untuk mencegah penyebaran demam berdarah.
Beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menghindari gigitan nyamuk: Caranya bisa dengan memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh, menggunakan kelambu saat tidur, dan menghindari daerah yang banyak nyamuk.
2. Membersihkan lingkungan sekitar: Buang semua barang yang bisa menampung air, seperti botol bekas, kaleng, atau wadah lainnya. Karena nyamuk Aedes aegypti menyukai tempat yang berair untuk berkembang biak.
3. Vaksinasi: Ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah demam berdarah, meskipun vaksin ini belum tersedia di semua negara.
4. Menghindari perjalanan ke daerah endemis: Jika memungkinkan, hindari melakukan perjalanan ke daerah yang sering terjadi kasus demam berdarah.
Demam berdarah bisa menyebabkan kematian, terutama jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala awal penyakit dan segera pergi ke dokter jika mengalami gejala tersebut.
Selain itu, pencegahan juga sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Melakukan cara-cara pencegahan yang sudah disebutkan di atas bisa membantu mencegah terjadinya kasus demam berdarah.
Baca Juga: Cara Efektif Cegah DBD, Pakai Serai Hingga Rosemary untuk Usir Nyamuk!
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar