Hal pertama yang bisa dilakukan oleh ibu yang sedang hamil agar terlindungi dari penyakit ini adalah dengan tidak melakukan hubungan intim untuk sementara waktu.
Karena seperti yang diketahui, karena ini termasuk IMS, maka cara penularan satu-satunya adalah melalui hubungan intim.
Namun, jika ingin melakukan hubungan intim, pastikan dilakukan secara aman. Misalnya hanya dengan satu pasangan saja dan tidak berganti-ganti.
Kemudian, bisa juga menggunakan metode kontrasepsi penghalang seperti kondom untuk membantu mengurangi risiko penularan IMS.
Kebanyakan, sifilis pada ibu hamil terjadi ketika tidak mendapatkan perawatan pranatal secara rutin.
Padahal ini penting, karena saat pemeriksaan pertama biasanya akan diajukan pertanyaan tentang risiko sifilis atau infeksi lainnnya.
Apabila menderita sifilis, segera beritahu tenaga medis agar bisa dilakukan pengujian dan juga perawatan infeksi.
Semakin cepat dirawat, maka semakin kecil kemungkinan terjadi komplikasi pada kehamilan akibat infeksi.
Selain tes untuk diri sendiri, usahakan pasangan juga melakukan tes yang sama.
Jika hasilnya positif, segera lakukan perawatan untuk melindungi ibu hamil dari infeksi dan infeksi ulang.
Nah, itulah cara yang bisa dilakukan untuk melindungi ibu hamil dari penyakit sifilis, sehingga mengurangi risiko terjadinya masalah dalam kehamilan. (*)
Baca Juga: Ciri-ciri Sifilis pada Pria dan Wanita, Jangan Sampai Terabaikan
Source | : | march of dimes |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar