GridHEALTH.id - ADHD, yang merupakan kependekan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, adalah kondisi neurobiologis yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memperhatikan, mengendalikan impuls, dan mengatur perilaku.
ADHD biasanya muncul pada masa kanak-kanak, tetapi juga dapat berlanjut hingga masa remaja dan dewasa.
Penting untuk memahami bahwa ADHD bukanlah hasil dari kurangnya disiplin atau ketidakterampilan.
Ini adalah gangguan yang mempengaruhi fungsi otak dan dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan sosial, prestasi sekolah, dan kinerja pekerjaan.
Menurut Mayo Clinic, meskipun pengobatan tidak akan menyembuhkan ADHD, pengobatan ini dapat sangat membantu mengatasi gejala.
Perawatan biasanya melibatkan obat-obatan dan intervensi perilaku. Diagnosis dan pengobatan dini dapat membuat perbedaan besar dalam hasil.
Gejala ADHD dapat bervariasi antara individu, tetapi ada tiga tipe utama ADHD yang umum ditemui:
Pada tipe ini, gejala hiperaktivitas dan impulsivitas sangat kentara. Seseorang dengan tipe ini mungkin tampak gelisah, sulit untuk diam, sering bergerak-gerak, dan sulit mengontrol impulsnya.
Pada tipe ini, gejala utama adalah kurangnya perhatian. Seseorang dengan tipe ini mungkin memiliki kesulitan dalam mempertahankan fokus, mudah teralihkan, dan cenderung lupa.
Pada tipe ini, gejala hiperaktivitas, impulsivitas, dan kurang perhatian terjadi secara bersamaan. Ini adalah bentuk ADHD yang paling umum.
Meskipun penyebab pasti ADHD belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang diduga berperan termasuk faktor genetik, ketidakseimbangan zat kimia dalam otak (seperti dopamin dan norepinefrin), serta faktor lingkungan seperti paparan merokok selama kehamilan atau kelahiran prematur.
Baca Juga: Perempuan yang Memiliki Anak dari Pria Tua, Anaknya Bisa Mengalami 2 Hal Ini
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar