GridHEALTH.id - Menggunakan deodoran merupakan hal yang umum dan biasa dilakukan untuk menghindari bau badan.
Pasalnya, saat memakai deodoran, pori-pori yang menjadi jalan keluarnya keringat untuk sementara waktu diblokir.
Alhasil, penggunanya bisa beraktivitas dengan nyaman, tanpa harus mengkhawatirkan bau badan akibat keringat berlebih.
Akan tetapi, pemakaian deodoran yang bermanfaat bagi sebagian orang ini, disebut dapat menyebabkan kanker payudara pada wanita.
Simak penjelasan selengkapnya, untuk membuktikan apakah pakai deodoran sebabkan kanker payudara adalah sebuah fakta atau hanya mitos kesehatan saja.
Kecurigaan penggunaan deodoran dengan peningkatan risiko kanker payudara, disebabkan oleh zat yang terkandung dalam antiperspiran ini.
Aluminum merupakan bahan utama yang digunakan dalam deodoran, karena mampu bekerja memblokir pori-pori di ketiak, sehingga keringat tidak mencapai ke permukaan kulit.
"Beberapa orang berpikir bahwa karena aluminium dioleskan setiap hari dan diserap ke dalam kulit di dekat payudara, maka aluminium dapat memiliki efek seperti estrogen," kata Chirag Shah, MD, onkologi radiasi di Cleveland Clinic.
Karena hal itu, dicurigai zat aluminium yang ada dideodoran dapat memberikan efek yang sama dengan estrogen.
Di mana bisa meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan beberapa sel kanker payudara.
Akan tetapi, anggapan bahwa penggunaan deodoran dapat menyebabkan payudara masih belum jelas kebenarannya dan dianggap sebagai mitos.
Baca Juga: Nunung Pangkas Habis Rambutnya saat Kemoterapi, Kenapa Bikin Rambut Rontok?
Source | : | Cleveland Clinic,American Cancer Society |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar