GridHEALTH.id - Kenali kekurangan makanan yang bisa memicu stunting yang perlu diperhatikan.
Stunting masih menjadi masalah terbesar bagi kesehatan anak di Indonesia.
Meskipun mengalami penurunan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat prevalensi stunting masih menyentuh angka 21%.
Stunting berkaitan erat dengan tumbuh kembang anak.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang bukan hanya sekadar kekurangan gizi dan mempengaruhi fisik anak, tetapi diikuti dengan perkembangan motorik dan kognitif anak.
Dampaknya selain tubuh kerdil, anak cenderung memiliki kesulitan dalam belajar dan mengambil keputusan.
Kondisi anak yang terlahir stunting tidak dapat disembuhkan secara spesifik, seperti tinggi badan.
Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran).
Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.
Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak, juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik.
Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.
Baca Juga: Pentingnya Mengonsumsi Ikan Kembung dalam Pemenuhan Gizi Anak untuk Mencegah Stunting
Source | : | mitrakeluarga.com,kemkes.go.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar