GridHEALTH.id - Usus buntu, atau apendisitis, adalah kondisi medis yang umum terjadi di mana apendiks, sebuah organ kecil yang melekat pada usus besar, menjadi meradang atau tersumbat.
Jika tidak diobati, usus buntu dapat mengakibatkan komplikasi serius dan bahkan mengancam jiwa.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri usus buntu yang harus dioperasi agar tindakan medis yang tepat dapat dilakukan secara cepat.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengenai beberapa ciri-ciri usus buntu yang perlu Anda perhatikan.
Salah satu gejala utama usus buntu adalah nyeri perut yang tiba-tiba dan intens.
Nyeri tersebut biasanya dimulai di sekitar perut bagian tengah dan berangsur-angsur berpindah ke sisi kanan bawah perut.
Rasa nyeri dapat bertambah parah saat batuk, bersin, atau melakukan gerakan yang melibatkan perut.
Selain nyeri perut yang tiba-tiba dan intens, usus buntu juga dapat ditandai dengan nyeri yang bertambah parah saat ditekan atau ditekan pada daerah yang terkena.
Ketika dokter melakukan pemeriksaan fisik dengan menekan perut Anda di sekitar daerah apendiks, Anda mungkin merasakan nyeri yang lebih kuat.
Gejala lain yang sering terkait dengan usus buntu adalah mual dan muntah.
Anda mungkin merasa mual dan mengalami keinginan untuk muntah, terutama saat nyeri perut semakin parah.
Baca Juga: Apakah Makan Mi Instan Bisa Menyebabkan Usus Buntu? Ini Faktanya
Muntah juga dapat terjadi sebagai respons tubuh terhadap iritasi atau infeksi pada apendiks yang meradang.
Usus buntu yang meradang juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Anda mungkin merasa tidak tertarik untuk makan atau merasa kenyang lebih cepat setelah makan hanya sedikit makanan.
Kehilangan nafsu makan ini dapat terjadi karena peradangan dan iritasi pada apendiks yang mempengaruhi sistem pencernaan.
Ketika usus buntu mengalami peradangan, tubuh Anda mungkin merespons dengan demam.
Anda dapat mengalami kenaikan suhu tubuh, menggigil, dan merasa tidak enak badan secara umum.
Demam adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh Anda sedang berusaha melawan infeksi yang terjadi pada apendiks yang meradang.
Ketika apendiks menjadi meradang atau tersumbat, perubahan dalam pola buang air besar juga dapat terjadi.
Anda mungkin mengalami diare atau konstipasi. Diare dapat terjadi karena peradangan dalam sistem pencernaan, sementara konstipasi dapat terjadi karena adanya tekanan yang ditimbulkan oleh peradangan pada usus buntu.
Perubahan pola buang air besar ini bisa menjadi salah satu indikasi adanya masalah pada usus buntu.
Selain nyeri perut yang intens, usus buntu juga dapat menyebabkan kekakuan atau kekakuan pada perut.
Baca Juga: Ciri-ciri Awal dan Gejala Terkena Usus Buntu: Pentingnya Pengenalan Dini
Perut Anda mungkin terasa kaku dan terasa lebih sensitif ketika disentuh.
Ini disebabkan oleh peradangan dan iritasi pada apendiks yang meradang, yang dapat mempengaruhi jaringan di sekitarnya.
Peradangan dan infeksi pada usus buntu dapat membuat Anda merasa kelelahan dan lemah.
Tubuh Anda sedang berjuang melawan infeksi, dan ini bisa mempengaruhi energi dan kesehatan secara keseluruhan.
Jika Anda merasa terus-menerus lelah dan mengalami kelelahan yang tidak biasa, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada usus buntu.
Saat mengalami usus buntu yang meradang, Anda mungkin mengalami perubahan pada pola makan Anda.
Mungkin Anda merasa tidak nyaman atau sakit ketika makan, atau makanan yang biasanya Anda nikmati menjadi sulit ditoleransi.
Perubahan pola makan ini bisa disebabkan oleh rasa nyeri dan gangguan pencernaan yang terkait dengan masalah pada usus buntu.
Ciri penting lainnya dari usus buntu yang memerlukan operasi adalah gejala yang memburuk dengan cepat.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas dan kondisi Anda semakin parah dalam waktu singkat, segera cari bantuan medis.
Usus buntu yang tidak diobati dapat pecah dan menyebabkan peritonitis, yaitu infeksi serius di perut yang bisa mengancam nyawa. (*)
Baca Juga: 10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Usus Buntu
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar