GridHEALTH.id - Istilah kerokan sudah akrab di telinga. Metode pengobatan tradisional ini, identik dilakukan untuk mengatasi masuk angin.
Kerokan biasanya dilakukan menggunakan uang logam ke punggung yang sebelumnya sudah dibaluri dengan minyak angin.
Setelah kerokan, biasanya punggung akan dipenuhi oleh garis-garis berwarna kemerahan. Ini menandakan banyaknya angin yang masuk ke tubuh.
Jika warna garis-garis tersebut lebih pekat, maka tandanya angin yang masuk ke tubuh jumlahnya sangat banyak.
Lantas, apakah benar masuk angin harus dikerok? Cek penjelasannya berikut ini.
Masuk angin biasanya digunakan oleh orang awam untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan, pusing, mual, dan nyeri otot.
Sebenarnya tidak ada istilah masuk angin dalam dunia medis dan gejala yang dirasakan oleh pengidapnya menyerupai common cold.
Bila yang dialami adalah common cold, maka masuk angin harus dikerok hanya mitos saja.
Mengutip laman Yankes Kemkes, warna merah yang terlihat di kulit pun faktanya bukan tanda jumlah angin di tubuh.
Melainkan pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit yang melebar akibat gesekan dari alat kerokan dengan kulit.
Badan yang terasa nyaman setelah dikerok, dianggap hanya sugesti dan rasa sakit baru yang ditimbulkan kerokan membuat tidak enak badan terlupakan sementara.
Baca Juga: Benarkah Kehujanan Bisa Menyebabkan Masuk Angin? Begini Faktanya
Source | : | Cleveland Clinic,Yankes Kemkes |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar