GridHEALTH.id - Daya tahan tubuh anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa.
Kondisi tersebut, membuat anak jadi lebih rentan untuk jatuh sakit, dibandingkan orang dewasa.
Menurut National Library of Medicine, seorang anak bahkan bisa terserang flu enam sampai delapan kali setahun. Ini jelas frekuensi yang jauh lebih sering daripada orang dewasa.
Melansir Pediatrix, ada dua jenis sistem kekebalan tubuh, yakni bawaan dan adaptif.
Pada anak-anak, terutama yang berusia di atas dua tahun, jenis imunitas yang dimiliki cenderung bersifat bawaan.
Jadi, saat penyakit memasuki tubuh anak, maka sistem kekebalan bawaan akan langsung menyerangnya.
Jika semuanya berjalan dengan baik, sistem kekebalan mampu mengalahkan penyakit dan menghancurkanya.
Pada saat yang bersamaan, tubuh anak mengembangkan antibodi yang dilatih untuk menyerang kondisi yang sama atau serupa di lain waktu.
Dengan demikian, seorang anak mulai mengembangkan sistem kekebalan adaptif yang mendominasi orang dewasa.
Meski ada kecenderungan sistem kekebalan anak akan membentuk antibodi, sehingga bisa mengenali virus atau bakteri yang masuk ke tubuh dan melawannya.
Namun, akan lebih baik bagi orangtua jika imunitas anak kuat dan tidak mudah sakit.
Baca Juga: Benarkah Menu Murah Seperti Tempe Mampu Mencegah Stunting pada Anak?
Source | : | Pediatrix |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar