GridHEALTH.id - Buruknya kualitas udara belakangan ini, dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan.
Salah satu masalah kesehatan yang berisiko terjadi akibat kondisi ini adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, ada sekitar 100.000 warga yang mengidap infeksi ini.
"Warga DKI Jakarta terkena batuk, pilek, ISPA/pneumonia setiap bulannya rata-rata 100.000 kasus dari 11 juta penduduk," ujarnya dikutip dari Kompas (11/8/2023).
Sejak Januari hingga Juni 2023, ada sekitar 638.291 kasus ISPA yang tercatat oleh Dinkes.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, sejumlah warga mengalami ISPA dan diduga penyebabnya adalah pengaruh dari kualitas udara yang buruk.
ISPA adalah penyakit infeksi yang memengaruhi bagian sistem pernapasan, termasuk sinus dan tenggorokan.
Virus atau bakteri yang masuk ke tubuh kemudian menyebabkan infkesi, yang menimbulkan gejala ISPA seperti berikut:
* Batuk-batuk
* Demam
* Suara serak
Baca Juga: Tanpa Penanganan yang Tepat ISPA Berisiko 6 Komplikasi Serius Ini
* Kelelahan dan kurang berenergi
* Mata merah
Selain itu juga, disertai dengan hidung meler, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di sisi leher.
Penyakit ini diakibatkan oleh virus atau bakteri yang masuk ke saluran pernapasan dan ini sifatnya menular.
Semua kelompok usia dapat mengalami kondsii ini. Tapi, kelompok tertentu seperti lansia termasuk rentan. ISPA pada lansia dapat memengaruhi kondsii kesehatan dan kesejahteraan mereka dengan buruk.
Penyakit ini, dikutip dari Cleveland Clinic, biasanya berlangsung selama 1-2 minggu. Umumnya juga akan sembuh dengan sendirinya.
Cara-cara yang perlu dilakukan untuk mengatasi ISPA bila dialami oleh seorang lansia yakni:
* Istirahat yang cukup dan perbanyak konsumsi air putih
* Minum lemon hangat atau madu agar batuknya reda
* Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi, agar pernapasan lancar
Jika gejalanya berlangsung lebih dari dua minggu, konsultasikan dengan pihak layananan kesehatan karena dikhawatirkan terjadi masalah kesehatan yang lainnya. (*)
Baca Juga: 5 Penyakit Infeksi Menular Langganan Orang Indonesia, Semuanya Berisiko Tinggi
Source | : | Kompas.com,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar