GridHEALTH.id - Tingkat polusi udara yang tinggi, menyebabkan sejumlah orang mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, ratusan warga Ibu Kota mengalami penyakit ini.
Mengutip Kompas (14/8/2023), terjadi peningkatan kasus ISPA di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Juli lalu.
"Untuk kenaikan ISPA di bulan Juli 2023 kurang lebih sekitar 10 persen dibandingkan dengan bulan Juni 2023," kata Kepala Satuan Pelaksana UKP Puskesmas Kecamatan Duren Sawit dr Farhannuddin.
Hal ini terlihat dari meningkatnya pemberian obat untuk orang-orang yang mengalami ISPA.
"Kami lihat juga penggunaan obat-obatan untuk symtomps. Obat symptoms itu kan obat keluhan gitu. Ya, obat-obat keluhan yakni obat batuk, itu penggunaannya sudah meningkat," ujarnya.
"Nah, ini juga linear dengan penetapan diagnosis ISPA-nya. Kalau kami lihat, penggunaan antibiotik dengan obat batuk itu sebanding dengan diagnosis ISPA," sambungnya.
Polusi udara seperti yang diketahui mengandung gas atau partikel-partikel yang berbahaya, apabila masuk ke dalam tubuh.
Tanpa sadar, partikel dan gas tersebut mengandung virus maupun bakteri. Ketika menghirup udara, polutan akan masuk ke tubuh.
Kemudian, ini menyebabkan respons inflamasi yang dapat menyebabkan gejala infeksi saluran pernapasan atas.
Akibatnya, seseorang mengeluhkan batuk-batuk, tenggorokan gatal atau sakit, dan bahkan hingga demam.
Baca Juga: Melindungi Diri dari Paparan Polusi Udara, Dokter Ingatkan Pakai Masker di Luar Ruangan
ISPA yang tidak tertangani, dilansir dari Cleveland Clinic, dapat menyebabkan komplikasi parah yang mencakup kegagalan pernapasan bila terlalu banyak karbon dioksida dalam darah.
Infeksi yang awalnya hanya di saluran pernapasan, bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti otak atau jantung.
Maka dari itu sebelum terlambat, upaya melakukan pencegahan perlu dilakukan, agar bisa terhindar dari penyakit ini.
Salah satu cara mencegah ISPA saat kualitas udara buruk adalah dengan menggunakan masker.
Penggunaan masker respirator atau N95, dianggap ideal untuk melindungi dari paparan polusi udara.
Ini karena jenis masker tersebut memang dirancang untuk menyaring 95% partikel berukuran 0,3 mikron atau lebih besar.
Pastikan pemakaiannya dilakukan tepat dan nyaman, agar tetap bisa bernapas dengan baik.
Selain dengan menggunakan masker, menjaga higenitas diri juga termasuk cara mencegah ISPA saat kualitas udara buruk.
Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum serta sesudah makan.
Bersihkan barang-barang yang digunakan bersama, bersin atau batuk dengan menutup hidung serta mulut, dan konsumsi makanan sehat.
Udara yang tercemar dapat menyebabkan masalah kesehatan pada saluran pernapasan, tapi hal tersebut masih bisa dicegah. (*)
Baca Juga: Selain Gara-gara Polusi, ISPA Mudah Menular dengan Cara Ini!
Source | : | Kompas.com,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar