Gejala ini ditandai dengan perasaan panas yang tiba-tiba di bagian atas atau seluruh tubuh. Wajah dan leher mungkin memerah.
Selain itu, tubuh mengeluarkan keringat berlebih dan mengigil. Ketika tidur, seseorang bisa saja terbangun.
Kebanyakan hot flashes berlangsung antara 30 detik sampai 10 menit. Frekuensi terjadinya beragam bisa satu jam sekali atau hanya dua kali seminggu.
Melansir Everyday Health, menopause juga dapat menyebabkan sulit tidur atau terlelap di malam hari.
Ini dipengaruhi oleh tingkat estrogen dan progesteron, hormon yang memengaruhi rasa kantuk, mulai menurun.
Selama menopause, banyak wanita mengalami perubahan pada tubuhnya, yaitu bertambahnya berat badan biasanya di bagian perut.
Diketahui, wanita menopause mengalami kenaikan berat badan rata-rata 1,5 pon atau sekitar 1 kilogram per tahun.
Gejala menopause yang berikutnya yaitu rambut mulai menipis. Beberapa cukup esktrim, yang dikenal sebagai pola kerontokan rambut wanita.
Selain rambut, kuku pun juga terpengaruh oleh kondisi ini, membuatnya menjadi bergerigi dan rapuh.
Rambut dan kuku sebagian besar terdiri dari keratin, yang dipengaruhi oleh penurunan aliran darah.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa aliran darah ke bantalan kuku berkurang 30 persen pada wanita pascamenopause dibandingkan dengan wanita pramenopause atau yang menjalani terapi hormon. (*)
Baca Juga: Waspada Ancaman Depresi di Usia Menopause, Hubungan Baik dengan Pasangan Dapat Mencegah Stres
Source | : | Everyday Health,nia.nih.gov |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar