GridHEALTH.id - Telapak tangan yang terus-menerus berkeringat, sangatlah tidak nyaman.
Kondisi ini juga membuat seseorang yang mengalaminya menjadi kurang percaya diri, terutama jika harus berjabat tangan dengan orang lain.
Telapak tangan berkeringat seringkali dihubungkan dengan kondisi medis tertentu, salah satunya paru-paru basah.
Tapi, apakah mitos tangan berkeringat tanda paru basah benar adanya? Cek penjelasannya.
Keringat yang berlebihan pada telapak tangan, dalam medis disebut dengan hiperhidrosis palmar.
Melansir VeryWell Health, hiperhidrosis palmar memengaruhi sekitar 2-3 persen populasi manusia dan merupakan bagian dari hiperhidrosis fokal yang memengaruhi bagian tubuh tertentu.
Adanya keringat berlebih pada bagian tubuh ini, disebabkan oleh terlalu aktifnya kelenjar keringat ekrin.
Kelenjar keringat ekrin berhubungan dengan saraf, neuron simpatis postganglionik, yang melepaskan zat asetilkolin yang merangsang produksi keringat.
Faktor yang memicu kondisi ini cukup beragam. Mitos tangan berkeringat tanda paru basah pun bisa jadi benar.
Pasalnya, penyakit dengan istilah medis efusi pleura ini bisa menyebabkan tubuh sering berkeringat, termasuk telapak tangan.
Akan tetapi, biasanya ada gejala-gejala lain yang mengikuti, di antaranya:
Baca Juga: Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Petai? Ketahui Faktanya!
* Nyeri dada ketika menarik dan membuang napas
* Batuk
* Demam
* Sesak napas
Jika tidak merasakan gejala penyerta tersebut, maka tangan berkeringat belum tentu tanda paru-paru basah.
Ada banyak pilihan perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi telapak tangan yang sering berkeringat.
Salah satunya adalah menggunakan antiperspiran di telapak tangan yang dapat membantu memblokir kelenjar keringat.
Dilansir dari Sweathelp, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan antiperspiran:
1. Oleskan antiperspiran pada malam hari sebelum tidur.
2. Gunakan pada kulit yang benar-benar kering.
3. Jangan membungkus atau menutup tangan saat ada antiperspiran, karena dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit. (*)
Baca Juga: Fakta vs Mitos Tanda Lahir di Wajah, Kemunculannya Tak Bisa Dicegah
Source | : | Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar