Akan tetapi, mitos tentang tahi lalat di wajah tersebut tidak mempunyai bukti ilmiah yang kuat.
Yang penting diketahui, tahi lalat merupakan jenis pertumbuhan kulit yang umum. Satu orang bisa mempunyai sekitar 10 sampai 40 tahi lalat.
Rata-rata, tahi lalat yang ada di tubuh tidak berbahaya ataupun mengganggu, karena ukurannya yang terbilang kecil, kurang dari 1/4 inci.
Meski begitu, keberadaannya tetap perlu diperhatikan karena dalam kasus tertentu ini bisa menjadi tanda awal kanker kulit.
Dilansir dari Mayo Clinic, tahi lalat yang menandakan bahaya dan perlu mendapatkan perhatian, jika memiliki ciri berikut:
* A, bentuk asimetri: Salah satu sisi tahi lalat tidak seperti sisi yang lainnya.
* B (border), perbatasan: Pinggiran tahi lalat tidak beraturan, berlekuk, dan bergerigi.
* C (color), warna: Seiring waktu, mengalami perubahan warna, memiliki banyak warna, atau warnanya tidak merata.
* D, diameter: Ukuran tahi lalat lebih besar dari umumnya, yakni 1/4 inci atau sekitar 6 milimeter.
* E, berevolusi: Perhatikan tahi lalat yang berubah ukuran, bentuk, warna, atau tingginya.
Tahi lalat juga dapat berkembang menjadi tanda dan gejala baru, seperti gatal atau pendarahan. (*)
Baca Juga: Waspadai Perubahan Tahi Lalat Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Kulit
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar