GridHEALTH.id - Bau mulut yang kadang terkait dengan apa yang disebut "panas dalam" mungkin merupakan tanda permasalahan kesehatan tertentu yang perlu diperhatikan.
Meskipun istilah "panas dalam" tidak secara medis diakui, berikut adalah beberapa langkah yang bisa membantu mengatasi bau mulut yang bisa diasosiasikan dengan kondisi tersebut:
Menjaga kebersihan mulut adalah kunci utama untuk mengurangi bau mulut.
Sikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi secara teratur, dan bersihkan lidah dengan sikat gigi atau alat pembersih lidah.
Pastikan Anda minum air dalam jumlah yang cukup.
Air membantu menghilangkan sisa-sisa makanan dan bakteri di mulut yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.
Makanan segar seperti buah-buahan dan sayuran serta makanan tinggi serat membantu membersihkan mulut dan mengurangi bau tidak sedap.
Baca Juga: Tak Hanya Penyedap Masakan, Daun Jeruk Bisa Jadi Obat Alami Hilangkan Bau Mulut
Makanan pedas, bawang, bawang putih, alkohol, dan kafein bisa meningkatkan bau mulut.
Mengurangi konsumsi makanan dan minuman ini bisa membantu mengurangi bau mulut yang tidak sedap.
Meskipun tidak ada hubungan langsung antara "panas dalam" dan bau mulut, perhatikan kesehatan pencernaan.
Mungkin baik untuk menghindari makanan pedas atau makanan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan lambung.
Jika bau mulut berlanjut meskipun telah menjalankan langkah-langkah di atas, berkonsultasilah dengan dokter atau dokter gigi.
Kesimpulan
Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada masalah kesehatan yang mendasarinya.
Meskipun istilah "panas dalam" tidak secara spesifik terkait dengan bau mulut, menjaga kebersihan mulut dan memperhatikan kesehatan pencernaan dapat membantu mengurangi bau mulut yang tidak sedap.
Namun, jika bau mulut terus berlanjut atau mengganggu, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.
Baca Juga: 6 Keajaiban Air Rebusan Cengkeh untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengontrol Gula Darah
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar