GridHEALTH.id - Keramas merupakan cara termudah untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan juga batang rambut.
Meskipun bermanfaat, ternyata melakukannya tidak boleh terlalu sering karena justru bisa menimbulkan efek yang buruk.
Kenali apa saja bahaya sering keramas yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk tetap keramas setiap hari atau tidak.
Dilansir dari Healthline, secara alami kulit kepala menghasilkan minyak yang dikenal dengan nama sebum.
Minyak alami tersebut juga tetap dibutuhkan oleh rambut untuk membuatnya terlihat lebih berkilau.
Sampo yang digunakan ketika berkeramas, didesain untuk membersihkan kulit kepala dan menghilangkan minyak yang berlebih.
Bayangkan, jika sampo digunakan setiap hari, tentunya jumlah sebum yang ada di kulit kepala semakin menurun. Akibatnya, bisa menimbulkan efek samping seperti berikut:
Melansir Healthshots, sering mencuci rambut menghilangkan tesktur alami dan kilau rambut lebih cepat, sehingga membuatnya terlihat kusam.
Ini bisa membuat rambut kering dan sulit diatur. Ini terjadi akibat kutikula rambut yang terbuka dan saling membelit satu sama lain.
Selanjutnya, membuat rambut menjadi kusut dan sulit diatur, sehingga butuh waktu lama untuk merapikannya kembali.
Karena biasanya, pada ujung-ujung rambut akan terbentuk simpul yang sulit diurai dan ketika disisir rentan rontok.
Baca Juga: Kenali Manfaat Air Rebusan Rambut Jagung untuk Kesehatan yang Mujarab
Bukannya membebaskan dari masalah kulit kepala, keramas setiap hari juga berisiko menyebabkan ketombe.
Intensitas keramas yang berlebihan membuat kulit kepala lecet, sehingga menghasilkan serpihan ketombe.
Masalah ketombe juga bisa semakin parah, jika tidak membilas kulit kepala dan rambut sampai tuntas ketika keramas.
Sisa-sisa sampo yang tertinggal di kulit kepala akan menyebabkan gatal dan menimbulkan banyak ketombe.
Jadi, intensitas keramas seperti apa yang baik untuk kesehatan kulit kepala dan juga rambut?
Untuk menjawab itu, perlu disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti produksi minyak, tipe rambut, hingga aktivitas yang dijalani.
Anak-anak dan orang lanjut usia tidak memproduksi sebum sebanyak usia remaja dan juga dewasa yang berumur 20-30 tahun.
Kemudian dilihat dari tipe rambut, orang dengan rambut lurus dan tipis perlu keramas lebih sering dibandingkan yang keriting atau bergelombang.
Rambut lurus lebih mudah terlapisi oleh minyak, yang akan membuatnya terlihat lepek. Sedangkan rambut keriting atau bergelombang cenderung kering, karena minyak tidak mudah melapisi helai rambut.
Orang yang aktif secara fisik atau berolahraga mungkin perlu keramas lebih sering untuk membersihkan keringat dan minyak yang terakumulasi.
Sering keramas belum tentu baik untuk kesehatan rambut, perlu diperhatikan faktor-faktor lainnya untuk menentukan frekuensi mencuci rambut agar tetap sehat. (*)
Baca Juga: Rambut Rontok Hingga Sebabkan Kebotakan, Bisakah Tumbuh Kembali?
Source | : | Healthline,Healthshots |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar