GridHEALTH.id – Sekarang, mata pelajaran Biologi kelas XI SMA Kurikulum Merdeka sedang membahas bab 4.
Seperti diketahui, materi yang dipelajari dalam bab ini adalah mengenai transpor dan pertukaran zat pada manusia.
Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas komponen darah dalam mengangkut zat.
Kini, kita akan lanjut ke bahasan berikutnya, yaitu struktur pendukung penyerapan zat makanan.
Berikut ini penjelasannya.
Zat makanan merupakan molekul penting yang diperlukan hampir setiap sel tubuh sebagai bahan baku metabolisme.
Sebagai makhluk hidup heterotrof, manusia memperoleh zat makanan lewat proses pencernaan makanan di dalam saluran pencernaan.
Dengan demikian, mekanisme pertukaran zat makanan terjadi antara saluran pencernaan dengan sistem sirkulasi dan sel-sel seluruh tubuh.
Saluran pencernaan mengalami penyesuaian struktur untuk mendukung pertukaran zat.
Untuk memperluas bidang pertukaran zat, dinding bagian dalam usus halus berlipat-lipat membentuk jonjot (villi).
Selain itu, permukaan sel epitel dinding usus juga membentuk lipatan mikroskopik yang disebut mikrovilli.
Setelah diserap sel epitel, zat makanan kemudian akan diangkut.
Proses pengangkutan ini dilakukan oleh sistem sirkulasi.
Oleh karena itu, pada setiap jonjot usus, tepatnya di lapisan jaringan ikat, kita dapat menemukan banyak pembuluh darah dan limfa.
Berdasarkan pemahaman kalian, tuliskan organ mana yang memiliki peran penyerapan zat makanan!
Tuliskan jawaban pada catatan masing-masing untuk memudahkan dalam memahami kembali materi pada bab ini.
Penyerapan zat makanan terjadi di sepanjang usus halus.
Proses ini terutama terjadi di bagian usus penyerapan (ileum).
Proses penyerapan juga terjadi di usus besar, khususnya penyerapan air.
Nah, itu dia materi dan kunci jawaban soal struktur pendukung penyerapan zat makanan dalam buku Biologi kelas XI SMA Kurikulum Merdeka.
Semoga bermanfaat! (*)
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Komponen Darah dalam Mengangkut Zat, Biologi Kelas XI SMA Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar