GridHEALTH.id – Kecap adalah salah satu bumbu yang sangat umum digunakan dalam berbagai masakan Asia, terutama di Indonesia.
Namun, ada mitos yang berkembang bahwa mengonsumsi kecap bisa menyebabkan asam lambung naik dan memicu gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit refluks asam.
Benarkah demikian? Agar tidak keliru, berikut ini penjelasan selengkapnya sebelum mengonsumsi kecap.
Sebelum kita membahas hubungan antara kecap dan asam lambung, penting untuk memahami apa itu asam lambung naik.
Asam lambung naik terjadi ketika cairan asam lambung dari lambung kembali naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa pahit di mulut, dan nyeri dada.
Kondisi ini dapat menjadi sangat tidak nyaman dan bahkan menyebabkan kerusakan pada kerongkongan jika tidak diobati.
Kecap adalah produk fermentasi yang umumnya terbuat dari kedelai, gandum, atau kacang.
Proses fermentasi ini menghasilkan senyawa kimia seperti asam amino dan garam, yang memberikan rasa dan aroma khas pada kecap.
Namun, kecap juga mengandung asam cuka, yang merupakan salah satu penyebab potensial terjadinya refluks asam.
Meskipun klaim bahwa kecap bisa menyebabkan asam lambung naik seringkali dibicarakan, belum ada penelitian ilmiah yang secara khusus menghubungkan konsumsi kecap dengan peningkatan gejala GERD.
Sebagian besar penelitian tentang asam lambung naik lebih fokus pada makanan dan minuman tertentu seperti makanan berlemak, pedas, dan beralkohol.
Baca Juga: Kenali Sejak Awal, Inilah Perbedaan Sesak Nafas Akibat Asam Lambung dan Masalah Jantung
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar