Makanan pedas dapat memicu produksi asam lambung lebih banyak dan memperburuk gejala asam lambung.
Hindari makanan pedas seperti sambal, cabai, atau makanan berbumbu pedas lainnya saat sahur untuk mengurangi risiko refluks asam lambung.
Makanan yang tinggi lemak cenderung lambat dicerna, dan makanan ini dapat memicu refluks asam lambung.
Hindari makanan berlemak tinggi seperti makanan berminyak, gorengan, daging berlemak, dan makanan olahan tinggi lemak lainnya. Sebagai gantinya, pilih makanan yang rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, atau tahu.
Makanan asam seperti jeruk, tomat, atau makanan berbasis tomat dapat memicu gejala asam lambung. Hindari jus jeruk atau tomat serta sajian yang mengandung bahan-bahan tersebut untuk mencegah peningkatan produksi asam lambung.
Minuman berkafein seperti kopi, teh, atau minuman berenergi dapat merangsang produksi asam lambung. Lebih baik hindari minuman berkafein selama sahur dan pilih minuman yang lebih aman seperti air putih atau susu rendah lemak.
Makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terlalu pedas dapat memicu gejala asam lambung. Hindari makanan yang berlebihan dalam bumbu atau rempah untuk menghindari refluks asam lambung yang tidak nyaman.
Minuman bersoda dapat mengandung gas yang dapat memicu refluks asam lambung. Lebih baik hindari minuman bersoda dan pilih minuman yang lebih lembut seperti air mineral atau jus buah tanpa tambahan gula.
Dengan menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejala asam lambung, Anda dapat menjaga kesehatan pencernaan Anda selama bulan puasa.
Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan cukup cairan selama sahur untuk menjaga kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.
Jika Anda memiliki masalah pencernaan yang serius, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk saran lebih lanjut tentang diet yang tepat untuk Anda. (*)
Baca Juga: Cara Tepat Mengatasi Asam Lambung yang Terjadi Saat Stres Secara Tiba-tiba
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar