GridHEALTH.id - Skizofernia merupakan salah satu dari banyaknya masalah kesehatan mental.
Kondisi ini dialami oleh tersangka ibu bunuh anak, SNF (26) yang menusuk buah hatinya AAMS (5), di Bekasi, Jawa Barat.
Hal tersebut diketahui melalui pemeriksaan tim psikolog DP3A Kota Bekasi, yang diinisiasi oleh Polres Metro Bekasi Kota.
"Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka, kalau dari hasil psikologi, tersangka ini terindikasi skizofernia," Kasat Reskrim AKBP Muhammad Firdaus, Jumat (8/3/2024).
Diketahui saat ini, SNF menjalani pemeriksaan lebih lanjut dengan tim dokter dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Ia menjalani visum et repertum psikiatrikum (VeRP) atau pemeriksaan kejiwaan, dan hasilnya akan digunakan untuk kepentingan penegak hukum.
"Secara SOP untuk menyimpulkan adanya gangguan mental diperlukan waktu dua minggu," kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigjen Hariyanto, dikutip dari KompasTV (11/3/2024).
Psikiater dr. Lahargo Kembaren, SpKj, menjelaskan skizofernia merupakan sebuah gangguan jiwa yang sifatnya kronis dan mempengaruhi fungsi kehidupan seseorang.
"Gangguan skizofernia ditandai dengan munculnya gejala psikotik, yaitu gejala kesulitan membedakan mana yang nyata dan tidak nyata (gangguan penilaian realitas)," kata dokter Lahargo dalam pesan yang diterima GridHEALTH, Rabu (13/3/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini ditemukan penyebab skizofernia berkaitan dengan ketidakseimbangan zat biokimia (nuerotransmiter) di dalam saraf otak penderitanya.
Adapun faktor yang dapat memicu ketidakseimbangan tersebut, antara lain:
Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Ibu Bunuh Anak di Bekasi Mengidap Skizofernia
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar