Sementara untuk makan malam, pengidap asam lambung dapat mengonsumsi makan besar pada pukul 6-7 malam.
Hindari makan terlalu dekat dengan jam tidur, karena perut membutuhkan waktu setidaknya 3 jam untuk pengosongan.
Sebagai pengganti makanan tinggi lemak, pengidap asam lambung dapat mengonsumsi makanan berikut ini ketika sahur dan makan malam.
Asam lambung yang mengalir ke kerongkongan, dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung.
Untuk mencegahnya, pengidap asam lambung disarankan mengonsumsi pisang, melon, kacang hijau, asparagus, dan mentimun.
Protein dapat menjadi sumber energi selama puasa. Maka, disarankan memakannya saat sahur.
Namun untuk menghindari kekambuhan, bisa pilih protein rendah lemak seperti ayam atau ikan.
Oatmeal mempunyai kandungan serat yang tinggi, sehingga cocok dijadikan sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi.
Konsumsi makanan tinggi serat dapat meningkatkan fungsi kerja esofagus, saat mengalirkan makanan dari mulut ke lambung.
Pengidap asam lambung dapat mengonsumsi lemak sehat, yang bisa didapati dalam minyak zaitun, minyak wijen, alpukat, atau kacang-kacangan.
Perhatikan jadwal makan dan juga jenis makanan yang dipilih, agar asam lambung tak menjadi penghalang saat berpuasa. (*)
Baca Juga: Benarkah Kecap Bisa Menyebabkan Asam Lambung Naik? Cek Faktanya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar