GridHEALTH.id - Kasus flu Singapura di Indonesia sedang mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan, pada awal Maret sudah ada sekitar 5.461 kasus.
Salah satu daerah yang melaporkan tren peningkatan kasus flu Singapura adalah Banten.
Tercatat dalam tiga bulan pertama 2024 ini, Januari hingga Maret, ada 738 kasus flu Singapura di Banten.
Selain itu, di Depok, Jawa Barat, tercatat ada 45 suspek flu Singapura dan 10 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit.
Dokter spesialis anak dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, MKes, menjelaskan flu Singapura merupakan istilah untuk hand, mouth, and foot disease (HMFD).
Istilah tersebut diberikan karena gejalanya mirip dengan flu yang sempat mewabah di Singapura.
"Berhubung gejalanya mirip flu dan sempat mewabah pada tahun 2000an di Singapura, oleh karena itu HFMD mendapat julukan Flu Singapura," kata dokter Citra kepada GridHEALTH, Rabu (27/3/2024).
Dokter Citra menjelaskan, penyakit ini terjadi akibat infeksi yang disebabkan oleh virus.
Jenis virus yang umum menjadi penyebab flu Singapura adalah virus coxsackie, yang dapat menular melalui cairan dari lenting yang pecah.
Selain itu, mengutip CDC, penularan virus coxsackie juga bisa terjadi melalui droplet yang menyebar saat bersin atau batuk.
Baca Juga: Ternyata Ini 5 Penyebab Gigi Anak Tumbuh Tidak Rapi, Ada Faktor Keturunan
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar