Kemudian, akan dibuat lubang kecil pada kulit skrotum dan memotong bagian saluran sebelum diikat.
Prosedur vasektomi ini tidak memerlukan jahitan dan paling populer, karena minim risiko komplikasi.
Meski efektif mencegah kehamilan, tapi masih banyak orang yang salah paham tekait tindakan ini. Kebanyakan pria menganggap vasektomi sama dengan kebiri.
Padahal, menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo, keduanya merupakan hal yang berbeda.
"Bahasa kedoktera kastrasi (kebiri). Testis diambil atau dimatikan. Sehingga orang tidak bisa memproduksi sperma, itu kebiri. Barang kali yang dimaksud itu," katanya dikutip dari Tribunnews (14/5/2024).
Sedangkan, tindakan vasektomi seperti dijelaskan sebelumnya, hanya dilakukan dengan memotong saluran sperma.
Bagi pria yang ingin menjalani vasektomi, dapat dilakukan secara gratis dengan menyampaikan ke penyuluh KB dari tingkat desa yang disebut Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD).
Setelah itu, nantinya prosedur vasektomi akan dilakukan di rumah sakit terdekat, tanpa dipungut biaya apapun alias gratis.
Bahkan, pria yang menjalani tindakan ini dan tidak mendapatkan cuti, akan diberikan uang pengganti kerja atau istirahat sebesar Rp300.000.
Syarat vasektomi yang harus dipenuhi yakni sudah tidak ingin punya anak lagi, secara sukarela dan telah mendapat konseling vasektomi, dan mendapat persetujuan istri.
Selain itu juga sudah memiliki anak dalam jumlah pasti, usia istri minimal 25 tahun, mengetahui prosedur vasektomi dan efeknya, dan mendatangani formulir persetujuan (informed consent). (*)
Baca Juga: Panduan Lengkap: Tips Memilih Kontrasepsi untuk Wanita yang Tepat
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar