Aktivitas fisik membantu meningkatkan metabolisme lemak dan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.
Kegemukan, terutama lemak di sekitar perut, berhubungan erat dengan kolesterol tinggi.
Obesitas dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi yang sama.
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik yang menyebabkan tubuh mereka menghasilkan kolesterol lebih banyak atau mengurangi kemampuan tubuh untuk menghilangkan kolesterol berlebih.
Merokok tidak hanya merusak paru-paru tetapi juga memengaruhi kadar kolesterol.
Nikotin dalam rokok dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dan meningkatkan kadar kolesterol LDL, serta merusak dinding arteri, memudahkan penumpukan plak.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida, jenis lemak lain dalam darah yang juga berkontribusi pada penyakit jantung.
Stres kronis dapat memengaruhi kadar kolesterol secara negatif.
Ketika stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Beberapa kondisi medis seperti diabetes, hipotiroidisme, dan penyakit ginjal kronis dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Obat-obatan tertentu juga bisa memengaruhi kadar kolesterol.
Baca Juga: Selain Pola Makan yang Tidak Sehat, Kebiasaan Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Kolesterol
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar