Namun, kafein dalam kopi diketahui dapat mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh.
Kafein dapat meningkatkan ekskresi kalsium melalui urin, yang dalam jangka panjang bisa berdampak pada kesehatan tulang jika asupan kalsium tidak mencukupi untuk menggantikan yang hilang.
Minuman kopi dengan susu, terutama yang dijual di kafe-kafe, sering kali mengandung tambahan gula dan sirup perasa yang tinggi kalori.
Konsumsi berlebihan minuman manis ini dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dan risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2.
Jika Anda tidak memperhatikan kandungan kalori dan gula dalam minuman kopi susu Anda, hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
Bagi mereka yang alergi terhadap susu atau intoleran terhadap laktosa, mengonsumsi kopi campur susu bisa menyebabkan reaksi alergi atau gejala tidak nyaman seperti gas, kembung, dan diare.
Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh kekurangan enzim laktase, yang diperlukan untuk mencerna laktosa, gula alami dalam susu.
Kafein dalam kopi dapat berinteraksi dengan berbagai obat, mengurangi efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping.
Sebagai contoh, kafein bisa berinteraksi dengan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dan antidepresan.
Susu juga bisa mempengaruhi penyerapan beberapa obat tertentu, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengonsumsi obat secara rutin.
Seperti banyak hal dalam hidup, moderasi adalah kunci.
Baca Juga: Cara Agar Asam Lambung Tidak Naik Saat Minum Kopi, Perhatikan Posisi Tubuh
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar