GridHEALTH.id - Keluar darah saat buang air kecil atau hematuria adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan.
Hematuria bisa menandakan adanya masalah serius pada sistem urinari, seperti infeksi, batu ginjal, atau bahkan kanker.
Penting untuk memahami penyebab, gejala, dan penanganan hematuria agar dapat mengambil langkah yang tepat ketika mengalaminya.
Ada berbagai penyebab yang bisa mengakibatkan keluarnya darah saat buang air kecil, di antaranya:
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih dan berkembang biak.
Gejala ISK sering termasuk nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, keinginan sering buang air kecil, dan urin berwarna merah atau merah muda.
Batu ginjal adalah endapan mineral keras yang terbentuk di dalam ginjal.
Batu ini bisa menyebabkan nyeri hebat dan hematuria ketika bergerak melalui saluran kemih.
Infeksi ginjal adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Gejalanya meliputi demam, nyeri punggung atau samping, mual, dan urin berdarah.
Kanker ginjal, kandung kemih, atau prostat dapat menyebabkan hematuria.
Baca Juga: Penyebab Tersembunyi Mengapa Anda Minum Banyak Tapi Pipis Sedikit! Simak Penjelasan Mengejutkannya
Ini biasanya terjadi pada stadium lanjut dan sering disertai dengan gejala lain seperti nyeri dan penurunan berat badan.
Trauma pada ginjal atau kandung kemih akibat kecelakaan atau aktivitas fisik yang berat dapat menyebabkan hematuria.
Kondisi seperti hemofilia atau penggunaan obat pengencer darah bisa menyebabkan darah dalam urin.
Selain keluarnya darah dalam urin, hematuria sering disertai dengan gejala lain yang bisa membantu mengidentifikasi penyebabnya:
- Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil: Ini sering menunjukkan adanya infeksi saluran kemih.
- Nyeri punggung atau samping: Ini bisa menjadi tanda batu ginjal atau infeksi ginjal.
- Demam dan menggigil: Biasanya terkait dengan infeksi ginjal.
- Sering buang air kecil atau dorongan mendesak untuk buang air kecil: Gejala ini juga umum pada infeksi saluran kemih.
- Nyeri perut atau panggul: Dapat mengindikasikan masalah pada kandung kemih atau ginjal.
Jika Anda mengalami hematuria, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis hematuria biasanya melibatkan beberapa langkah berikut:
Dokter akan menanyakan riwayat medis Anda dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda infeksi atau kondisi lainnya.
Baca Juga: Nyeri Saat berhubungan Seks, Sering Berkemih, Urin Keruh dan Baunya Menyengat, Gejala Cystitis
Tes urin dapat mendeteksi adanya darah, bakteri, atau protein dalam urin yang bisa membantu mengidentifikasi penyebab hematuria.
USG, CT scan, atau MRI bisa digunakan untuk melihat struktur saluran kemih dan mendeteksi batu ginjal, tumor, atau anomali lainnya.
Prosedur ini melibatkan penggunaan alat tipis dengan kamera untuk melihat langsung ke dalam kandung kemih dan uretra.
Tes darah dapat membantu memeriksa fungsi ginjal dan mendeteksi infeksi atau gangguan pembekuan darah.
Penanganan hematuria tergantung pada penyebab yang mendasarinya:
Infeksi saluran kemih biasanya diobati dengan antibiotik. Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan meskipun gejala mereda.
Batu ginjal kecil mungkin bisa keluar dengan sendirinya melalui banyak minum air.
Batu yang lebih besar mungkin memerlukan intervensi medis seperti litotripsi (pemecahan batu dengan gelombang suara) atau pembedahan.
Infeksi ginjal memerlukan antibiotik yang lebih kuat dan mungkin perawatan di rumah sakit.
Pengobatan kanker tergantung pada jenis dan stadium kanker, dan bisa melibatkan pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi.
Penanganan cedera tergantung pada tingkat keparahan dan mungkin memerlukan pembedahan atau perawatan lainnya.
Kondisi ini memerlukan pengelolaan khusus, sering kali dengan bantuan hematologi untuk mengatur obat-obatan dan mengontrol perdarahan.
Beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil untuk mengurangi risiko hematuria meliputi:
- Minum Banyak Air
Menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat membantu mencegah batu ginjal dan infeksi saluran kemih.
- Kebersihan Pribadi
Menjaga kebersihan area genital dapat mencegah infeksi saluran kemih, terutama pada wanita.
- Hindari Penahan Buang Air Kecil
Buang air kecil secara teratur dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dalam saluran kemih.
- Diet Seimbang
Konsumsi makanan yang sehat dan kaya akan nutrisi dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan saluran kemih. Hematuria atau keluar darah saat buang air kecil adalah kondisi yang perlu segera mendapatkan perhatian medis.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan penanganan yang tepat, Anda bisa mengurangi risiko komplikasi serius. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami hematuria agar bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. (*)
Baca Juga: Saat Hamil Sering Pipis, Waspada Bisa Terjadi ISK, Wajib Banyak Minum
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar