GridHealth.id - Bantal dan guling adalah elemen penting dalam tidur yang nyaman.
Namun, sering kali kita lupa merawatnya dengan baik, termasuk menjemurnya secara berkala.
Padahal, kebiasaan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan kita.
Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul jika bantal dan guling tidak pernah dijemur.
Bantal dan guling yang tidak pernah dijemur cenderung menjadi tempat penumpukan kotoran dan debu.
Debu bisa mengandung berbagai alergen yang dapat memicu reaksi alergi seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, atau mata berair.
Paparan debu dalam jangka panjang juga bisa memperburuk kondisi pernapasan, terutama bagi penderita asma.
Tungau debu adalah mikroorganisme yang sering ditemukan di tempat tidur.
Mereka hidup dari sel-sel kulit mati yang terkelupas dan lembab.
Tanpa penjemuran, bantal dan guling menjadi lingkungan ideal bagi tungau debu untuk berkembang biak.
Tungau debu bisa memicu berbagai reaksi alergi dan menyebabkan kondisi kulit seperti dermatitis.
Baca Juga: Ragam dan Penyebab Infeksi Kulit di Wajah, dari Bakteri Hingga Tungau
Kelembaban yang terperangkap dalam bantal dan guling yang tidak dijemur dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
Jamur seperti Aspergillus bisa menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, terutama bagi orang yang memiliki sistem imun yang lemah.
Bakteri juga bisa menyebabkan infeksi kulit atau penyakit lainnya.
Bantal dan guling yang lembab cenderung mengeluarkan bau tidak sedap.
Bau ini berasal dari keringat, minyak alami tubuh, dan bakteri yang berkembang di dalam bantal.
Bau tidak sedap ini tidak hanya mengganggu kenyamanan tidur tetapi juga menjadi indikasi adanya mikroorganisme yang tidak sehat.
Bantal dan guling yang tidak dirawat dengan baik dapat mengganggu kualitas tidur.
Kotoran, debu, dan bau tidak sedap bisa membuat tidur menjadi kurang nyenyak.
Tidur yang terganggu dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk menurunkan daya tahan tubuh, mengurangi konsentrasi, dan memperburuk suasana hati.
Menghirup partikel debu, alergen, bakteri, atau jamur dari bantal dan guling yang tidak bersih dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan.
Kondisi ini bisa menjadi serius bagi orang dengan asma, bronkitis, atau penyakit paru lainnya.
Baca Juga: Sering Dikira Salah Bantal, Ternyata Ini 6 Penyebab Leher Sakit Saat Bangun Tidur
Menjaga kebersihan bantal dan guling sangat penting untuk kesehatan pernapasan yang optimal.
Untuk menghindari bahaya-bahaya di atas, berikut adalah beberapa cara merawat bantal dan guling:
- Menjemur Secara Berkala: Jemurlah bantal dan guling di bawah sinar matahari langsung setidaknya sekali seminggu. Sinar matahari membantu membunuh bakteri dan jamur serta menghilangkan kelembaban.
- Mencuci Secara Teratur: Bantal dan guling sebaiknya dicuci setiap tiga hingga enam bulan.
Gunakan deterjen ringan dan pastikan bantal dan guling benar-benar kering sebelum digunakan kembali.
- Menggunakan Pelindung Bantal: Pelindung bantal dapat membantu mengurangi penumpukan debu dan kotoran. Pilih pelindung yang dapat dicuci dan mudah dipasang.
- Mengganti Bantal dan Guling: Idealnya, bantal diganti setiap dua tahun sekali.
Guling mungkin bisa bertahan lebih lama, tetapi tetap perlu diganti jika sudah terlihat kotor atau tidak nyaman.
Tidak menjemur bantal dan guling dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi kesehatan, mulai dari alergi hingga infeksi pernapasan.
Menjemur dan merawat bantal dan guling secara rutin adalah langkah sederhana namun penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas tidur.
Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa tempat tidur kita tetap bersih, nyaman, dan bebas dari mikroorganisme yang berbahaya.
Baca Juga: Dianggap Bikin Pegal, Siapa Inilah Manfaat Tidur Tanpa Bantal yang Masih Jarang Dilakukan
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar