2. Genetika: Faktor keturunan dapat memengaruhi kemampuan tubuh mengelola asam urat.
3. Obesitas: Berat badan berlebih dapat meningkatkan produksi asam urat.
4. Kondisi medis: Penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal dapat mempengaruhi kadar asam urat.
5. Penggunaan obat-obatan: Beberapa obat diuretik dan obat lain dapat meningkatkan kadar asam urat.
Tidak semua orang dengan kadar asam urat tinggi mengalami gejala nyeri. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi:
1. Resistensi terhadap kristal asam urat: Pada beberapa orang, tubuh mereka mungkin lebih resisten terhadap pembentukan kristal asam urat di sendi, sehingga tidak merasakan nyeri meskipun kadar asam urat tinggi.
2. Fase tanpa gejala (asimtomatik): Hiperurisemia asimtomatik adalah kondisi di mana kadar asam urat tinggi tetapi tidak ada gejala yang dirasakan.
Ini bisa berlangsung bertahun-tahun sebelum gejala muncul.
3. Pengelolaan yang baik: Pola makan yang baik dan gaya hidup sehat dapat membantu mencegah gejala asam urat meskipun kadar asam urat tinggi.
Misalnya, mengonsumsi banyak air putih dan menghindari makanan tinggi purin.
4. Perbedaan individu: Setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap kadar asam urat.
Baca Juga: Cara Mengolah Daging yang Aman untuk Asam Urat, Kuncinya Ada pada 3 Rempah Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar