Namun, tidak semua pasien cocok untuk transplantasi, dan proses mendapatkan donor bisa memakan waktu yang lama.
Beberapa pasien mungkin memilih untuk menghentikan cuci darah karena berbagai alasan, termasuk kualitas hidup, komplikasi kesehatan lain, atau keinginan pribadi.
Keputusan ini harus dibuat dengan pertimbangan matang dan konsultasi dengan tim medis.
Pasien yang menjalani cuci darah memerlukan dukungan medis berkelanjutan serta dukungan psikososial.
Pengelolaan penyakit ginjal yang komprehensif melibatkan nutrisi yang tepat, manajemen gejala, dan dukungan mental untuk membantu pasien menjalani kehidupan yang sebaik mungkin.
Umumnya, pasien ginjal kronis melakukan cuci darah dua hingga tiga kali seminggu, dengan setiap sesi berlangsung sekitar empat jam.
Namun, frekuensi dan durasi ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan rekomendasi dokter.
Durasi cuci darah bagi pasien ginjal bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis penyakit ginjal, kemungkinan transplantasi, dan pilihan pribadi pasien.
Bagi banyak pasien dengan PGK stadium akhir, cuci darah merupakan perawatan seumur hidup kecuali jika mereka menerima transplantasi ginjal yang berhasil.
Penting bagi pasien dan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dengan tim medis untuk memahami pilihan perawatan dan mengelola kondisi mereka dengan baik.
Baca Juga: Gizi Lengkap Keluarga Sehat, Inilah Makanan yang Harus Dihindari Saat Cuci Darah
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar