Lemak jenuh dan trans, yang ditemukan dalam makanan seperti daging merah, produk susu penuh lemak, makanan cepat saji, dan makanan yang digoreng, dapat meningkatkan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
Hal ini dapat memperburuk diabetes karena insulin adalah hormon yang membantu mengontrol gula darah.
Mengonsumsi lemak sehat seperti yang terdapat dalam kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun lebih dianjurkan untuk penderita diabetes.
Meskipun pemanis buatan sering dianggap sebagai alternatif yang aman untuk gula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan dari pemanis buatan tertentu dapat memengaruhi metabolisme glukosa dan meningkatkan risiko resistensi insulin.
Minuman diet, permen bebas gula, dan produk lainnya yang mengandung pemanis buatan seperti aspartam atau sakarin sebaiknya dikonsumsi dengan hati-hati.
Terlalu banyak konsumsi garam tidak hanya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, tetapi juga dapat memperburuk kondisi diabetes.
Makanan olahan, makanan kaleng, daging yang diawetkan, dan camilan asin adalah sumber utama garam yang perlu dihindari atau dikurangi.
Penderita diabetes sering kali lebih rentan terhadap komplikasi kardiovaskular, dan konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tersebut.
Alkohol dapat mempengaruhi kadar gula darah dalam berbagai cara, tergantung pada seberapa banyak yang dikonsumsi dan apa yang dimakan bersamaan.
Alkohol dapat menyebabkan gula darah turun terlalu rendah (hipoglikemia) atau naik terlalu tinggi (hiperglikemia), tergantung pada situasi.
Minuman beralkohol yang manis, seperti cocktail atau wine dengan kadar gula tinggi, terutama berisiko bagi penderita diabetes.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar