"Memastikan perlindungan yang lebih baik melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat sangatlah penting, salah satunya melalui metode vaksinasi," ujar dr. Buti A. Azhali, SpA, MKes, Dokter Spesialis Anak, di Bandung, Sabtu (7/9/2024), dikutip dari Tribunnews.
Saat ini, vaksin DBD yang tersedia dapat diberikan kepada kelompok usia 6-45 tahun dan telah direkomendasikan penggunaannya oleh beberapa asosiasi medis, termasuk oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bagi anak usia 6-18 tahun, dan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun.
Untuk perlindungan optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan.
"Pemberian vaksin secara bersamaan dengan vaksin lain, tentunya masyarakat perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter tentang hal tersebut,” kata dr. Buti.
Berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), vaksin DBD diberikan dua dosis.
Dengan jarak pemberian vaksin pertama dan kedua yakni selama tiga bulan.
Pemberian dua dosis vaksin ini memiliki manfaat yang saling melengkapi.
Vaksin pertama yang diberikan hanya untuk membentuk memori sel, sementar dosis kedua untuk membentuk antibodi tinggi.
Nah, itu dia penjelasan mengenai pentingnya vaksinasi untuk mencegah DBD.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Musim Kemarau dan DBD, Musim Kemarau Meningkatkan Gigitan Nyamuk
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Vaksinasi Perlu Dilakukan 2 Kali di Tengah Melonjaknya Kasus DBD, Berikut Penjelasan Dokter.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar