Pada kasus yang parah, hal ini dapat memicu terjadinya ulkus lambung (tukak lambung), yaitu luka pada lapisan lambung.
Tukak lambung bisa menyebabkan nyeri hebat, mual, dan muntah.
Makanan pedas yang dikonsumsi berulang kali dapat menyebabkan iritasi pada rongga mulut, lidah, dan gusi.
Hal ini bisa memperburuk kondisi bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan mulut seperti sariawan atau infeksi gusi.
Capsaicin juga bisa mengganggu produksi air liur, yang berfungsi sebagai pelindung alami terhadap bakteri.
Makanan pedas dapat meningkatkan suhu tubuh dan mengganggu proses pencernaan saat malam hari.
Hal ini dapat menyebabkan sulit tidur atau insomnia karena tubuh masih bekerja mencerna makanan pedas, dan peningkatan suhu tubuh membuat sulit merasa nyaman.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas secara berlebihan, terutama yang berbasis cabai, dapat meningkatkan risiko kanker lambung.
Hal ini karena iritasi yang terjadi secara terus-menerus pada dinding lambung berpotensi memicu pertumbuhan sel abnormal.
Efek panas dari capsaicin tidak hanya terasa di mulut dan perut.
Pada beberapa orang, mengonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan keringat berlebihan, wajah memerah, atau bahkan ruam kulit.
Baca Juga: Apakah Aman Makan Makanan Pedas Saat Lebaran Setelah Puasa 1 Bulan Lamanya?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar