GridHEALTH.id – Virus polio, atau poliovirus, merupakan penyakit menular yang dapat menginfeksi sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan permanen pada beberapa kasus.
Meski penyakit ini telah berkurang berkat program vaksinasi, risiko penularan masih ada di beberapa negara.
Untuk itu, memahami cara penularan virus polio sangat penting agar kita bisa mencegah penyebarannya dan melindungi kesehatan, terutama bagi anak-anak yang paling rentan terhadap penyakit ini.
Dalam rangka Hari Polio Sedunia pada 24 Oktober lalu, yuk ketahui bagaimana cara penularan virus polio.
Melansir dari berbagai sumber, inilah penjelasan bagaimana cara penularan virus polio yang patut diwaspadai.
Cara utama penularan virus polio adalah melalui jalur feses-oral. Virus ini dapat keluar melalui tinja orang yang terinfeksi dan mencemari air atau makanan.
Di daerah yang kurang memiliki sanitasi baik, virus polio dapat menyebar dengan cepat karena lingkungan yang tercemar.
Ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, virus bisa masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi.
Pentingnya kebersihan tangan sebelum makan dan setelah buang air besar menjadi kunci untuk mengurangi risiko penularan.
Penggunaan air bersih dan akses sanitasi yang memadai juga sangat membantu dalam mencegah penyebaran virus ini.
Selain melalui feses, virus polio juga dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, terutama jika terjadi kontak dengan cairan mulut atau tenggorokan orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Hari Polio Sedunia, 85% Anak yang Terkena Polio Hidup di Negara Rentan
Virus polio hidup di tenggorokan dan saluran pencernaan orang yang terinfeksi, sehingga cairan seperti air liur dapat mengandung virus.
Jika seseorang bersin atau batuk, percikan cairan yang mengandung virus dapat terhirup atau tertelan oleh orang lain.
Oleh sebab itu, disarankan untuk menjaga jarak dari penderita dan mengenakan masker, terutama jika ada wabah atau kasus polio yang terdeteksi di sekitar.
Penularan virus polio juga lebih mudah terjadi di lingkungan yang padat dan memiliki sanitasi yang kurang memadai.
Di daerah yang fasilitas air bersihnya terbatas, masyarakat sering menggunakan sumber air yang sama untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga memudahkan penyebaran virus.
Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan sanitasi lingkungan dan akses air bersih untuk mengurangi risiko penularan.
Penyuluhan tentang pentingnya kebersihan juga bisa membantu masyarakat lebih waspada terhadap bahaya polio.
Pencegahan yang paling efektif untuk melawan virus polio adalah dengan vaksinasi. Vaksin polio diberikan dalam beberapa dosis kepada anak-anak untuk memberikan kekebalan terhadap virus ini.
Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan, mencuci tangan secara rutin, dan menghindari kontak dengan penderita juga dapat mencegah penyebaran virus polio.
Dengan mengetahui cara penularan virus polio dan langkah pencegahannya, kita bisa melindungi diri dan orang-orang di sekitar dari risiko infeksi ini.
Polio bisa dicegah dan bahkan dihilangkan jika kita terus waspada dan mendukung program vaksinasi untuk menjaga kesehatan masyarakat secara luas. (*)
Baca Juga: Diragukan Keamanannya, Benarkah Vaksin Polio Bisa Akibatkan Kelumpuhan?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar