Find Us On Social Media :

Skrining Bayi Baru Lahir Penting Agar Masalah Kesehatan Terdeteksi

Skrining dilakukan dokter untuk mencari tahu apakah ada masalah pada bayi yang patut diwaspadai.

5. Hipotiroid kongenital

Hipotiroid kongenital bisa membuat penderitanya mengalami gangguan pertumbuhan atau keterbelakangan mental.

Baca Juga : Ibu Hamil Tua Sulit Tidur Nyenyak? Ini Tips Untuk Mengatasi

Untuk itu, skrining ini sangat penting dilakukan karena biasanya gejala baru akan timbul setelah anak berusia kurang lebih satu tahun.

Skrining hipotiroid kongenital paling baik dilakukan saat bayi berumur 48-72 jam, atau sebelum bayi dibawa pulang oleh orangtua.

Baca Juga : Jangan Minder, Survei Membuktikan, Wanita Gemuk Ternyata Paling 'Hot' Saat Berhubungan Intim

Selain yang telah disebutkan diatas, beberapa skrining lain yang sebaiknya dilakukan pada bayi baru lahir yaitu skrining untuk fenilketonuria, galaktosemia, penyakit sel sabit, defisiensi biotinidase, hiperplasia adrenal kongenital, tirosinemia, cystic fibrosis, defisiensi MCAD, imunodefisiensi gabungan berat, dan toxoplasmosis.

Yang tak kalah penting yaitu skrining check list tulang untuk memeriksa apakah ada kelainan pada tulang, sendi serta penunjang seperti otot dan saraf.

"Check list tulang ini sangat penting ya, pemeriksaan dilakukan dari atas hingga bawah tubuh bayi untuk mengantisipasi adanya kelainan tulang yang berbahaya," ungkap dr. Faisal Miraj, SpOT dari RS Mayapada Lebak Bulus seperti dikutip dari nakita.id.