Durasi ini akan semakin singkat tergantung dari cahaya, udara, lingkungan, serta seberapa cepat sperma mengering.
Baca Juga : Ini Dia, 6 Cara Atasi Nyeri Lutut Dengan Mudah dan Murah
Sperma yang masih basah dan menempel pada kulit tidak serta-merta terserap ke pori-pori kulit hingga menimbulkan kehamilan.
Dengan kata lain, kecil kemungkinan sperma akan bertahan hidup lama di atas permukaan kulit sehingga minim mengakibatkan kehamilan.
Mitos 3: “Semakin kental tekstur sperma, semakin subur untuk pembuahan”
Faktanya, kekentalan air mani bukanlah tolak ukur pasti untuk menilai tingkat kesuburan sperma untuk membuahi.
Sebab bagaimana pun tekstur sperma yang dihasilkan saat ejakulasi, nantinya tetap membutuhkan bantuan dari sistem reproduksi wanita untuk bergerak mencapai sel telur.
Sperma yang masuk ke dalam vagina akan bersentuhan dengan lendir pada rahim.
Baca Juga : Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda
Tugas lendir ini adalah untuk melindungi sperma dari vagina yang asam, sekaligus menolak sperma yang tidak memenuhi kualitas untuk membuahi sel telur.