Gangguan ginjal yang dapat berakhir pada ginjal bocor, berkembang secara lambat dan jarang disertai dengan gejala tertentu pada tahap awalnya.
Gejala kerusakan ginjal baru akan muncul 5 hingga 10 tahun setelah terjadinya gangguan ginjal.
Gejala yang dapat muncul meliputi mudah merasa lemas, sakit kepala, mual dan muntah, tidak nafsu makan, pembengkakan pada kaki, sekitar mata, atau area tubuh lain.
Baca Juga : Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit
Bila ginjalnya bermasalah, seseorang juga sering mengalami keram otot, kulit terasa gatal, dan mudah terkena infeksi.
Untuk mencegah ginjal bocor atau gangguan ginjal lain penting bagi penderita diabetes menjaga kadar gula darah dan tekanan darah yang normal, menerapkan pola hidup sehat, menjalani diet rendah garam dan protein, rutin berolahraga, dan berhenti merokok.
Selain itu, lakukan pengecekan protein dalam urine dan tes darah ke rumah sakit minimal satu tahun sekali atau sesuai rekomendasi dokter. Hal ini dimaksudkan untuk mencari tahu fungsi ginjal secara keseluruhan.
Baca Juga : Boleh Dicoba, Empat Posisi Hubungan Intim Agar Hamil Anak Kembar!
Diperlukan juga serangkaian pemeriksaan lain seperti tes fungsi ginjal, kemampuan menyaring ginjal (Glomerular Filtration Rate/GFR), dan analisis urine untuk mengevaluasi tingkat kerusakan ginjal.
Bagi penderita diabetes, sangat disarankan rutin berkonsultasi pada dokter mengenai risiko ginjal bocor dan gagal ginjal, sekaligus bagaimana cara terbaik mencegahnya. (*)