Ketika dokter menyarankan kuret, yang jadi tujuan utamanya adalah agar kesehatan ibu, terutama organ reproduksinya, kembali pulih.
Baca Juga : Sule Hingga Zaskia Gotik Pakai Infus Kromosom Agar Wajah Bersinar
Karena jika sisa-sisa janin atau adanya benda asing/daging tumbuh semisal tumor dibiarkan di dalam rahim, selain muncul gangguan kesehatan, seperti: perdarahan dan sakit perut, juga dikhawatirkan akan muncul penyakit berbahaya, contohnya kanker.
Dikutip dari Mayo Clinic, saat melakukan dilatasi dan kuret, dokter akan menggunakan langkah kecil untuk membuka rahim, bisa menggunakan obat perangsang ataupun alat.
Sebab leher rahim ibu tentu tidak terbuka sendiri, apalagi setelah mengalami keguguran.
Pada saat melahirkan, tubuh ibu secara otomatis merangsang pelebaran leher rahim dan juga dengan bantuan dari dorongan kepala bayi.
Sedangkan, pada saat keguguran, tubuh ibu tidak merangsang pelebaran leher rahim, sehingga perlu dilakukan dilatasi untuk membuka leher rahim.
Baca Juga : Bikin Gemuk, Hindari Melakukan 7 Kebiasaan Ini Setelah Makan
Dokter kemudian menggunakan alat bedah yang disebut kuret, untuk mengangkat jaringan rahim. Alat kuret yang digunakan dalam D&C ini bisa tajam atau menggunakan alat isap.
Lalu bagaimana proses kuret berlangsung?