Dalam program BBC “Trust Me, I'm a Doctor”, Profesor Andy Meharg, dari Universitas Queens Belfast, melakukan tes terhadap tiga cara memasak beras untuk melihat tingkat arsenik yang paling banyak.
Baca Juga : Olive Oil Hilangkan Selulit, 3 Makanan Ini Juga Tak Kalah Berkhasiat
- Tes pertama: memasak beras dengan menggunakan metode satu gelas beras, dua gelas air. Hasilnya, masih ada jejak racun arsenik dalam nasi tersebut.
-Tes kedua: menggunakan lima gelas air untuk satu gelas beras.Dengan cara ini nasi memang menjadi lebih lembek seperti bubur tapi tingkat racun arsenik di dalamnya hampir setengahnya.
-Tes ketiga: sebelum dimasak, beras direndam semalaman. Prof. Meharg menemukan bahwa cara ini bisa menurunkan racun arsenik hingga 80%.
Begitulah, ketika memasak nasi sebaiknya jangan hanya mencari pulennya tapi pikirkan juga sehatnya alias cara memasak nasi yang benar.
Baca Juga : Berat Badan Turun Bisa Jadi Tanda Awal Diabetes, Simak Ciri Lainnya!
Jangan sampai nasi yang seharunya membuat lebih berenergi dan sehat, eh, justru membuat kita jadi pesakitan. (*)