Find Us On Social Media :

4 Mitos Haid yang Perlu Ditinggalkan, Ini Alasannya Menurut Ahli

Mitos haid banyak yang sudah perlu ditinggalkan, menurut pakar.

GridhHEALTH.id - Sekitar setengah dari populasi dunia mengalami, akan mengalami, atau telah mengalami menstruasi, namun mitos tentang proses biologis ini masih berlimpah.

Statistiknya,  pada 2017, jumlah penduduk dunia 7,53 miliar orang, 3,73 miliar di antaranya dilahirkan dengan alat kelamin perempuan.

Baca Juga : Warna Darah Haid Gambarkan Kondisi Kesehatan Wanita, Merah Keabu-abuan Tanda Keguguran Dini Hamil Muda

Hampir semua dari mereka melakukan, memiliki, atau akan melalui menstruasi (periode), bagian dari siklus menstruasi di mana rahim melepaskan jaringan mukosa di samping darah melalui vagina.

Periode dapat berlangsung antara 3 dan 7 hari dan biasanya terjadi setiap 28 hari, meskipun panjang siklus menstruasi dapat bervariasi.

Meskipun proses biologis ini memengaruhi sekitar setengah dari populasi dunia, banyak mitos dan kesalahpahaman tentang hal itu tetap ada.

Ini karena hampir seluruh budaya di dunia masih mengganggap menstruasi atau haid, adalah periode "darah kotor" yang keluar dari seorang perempuan. Akibatnya, pembicaraan tentang topik ini masih dianggap tabu.

Sebagai contoh, di Nepal, meskipun sudah dianggap ilegal oleh pemerintahnya, namun beberapa komunitas suku masih menerapkan apa yang disebut "gubuk menstruasi'.

Perempuan yang sedang haid, diisolasi di gubuk ini, yang sering kali jauh dari tempat tinggalnya, bahkan di hutan, untuk menghabiskan hari-hari di mana mereka sedang haid dalam isolasi lengkap.

Meskipun ini adalah contoh ekstrem, ada banyak mitos dan kesalahpahaman yang lebih kecil terkait dengan menstruasi yang tetap beredar di seluruh dunia.

Baca Juga : Manfaat Kolagen, Bikin Wajah Mulus Sampai Mengobati Lutut Ngilu

Di kutip dari laman Spotlight, berikut beberapa kesalahpahaman, nyaris menyerupai mitos, yang masih diterapkan di dunia modern, yang seharusnya sudah ditinggalkan.