GridHEALTH.id - Sebanyak empat pemain andalan Manchester United mengalami cedera saat berlaga melawan Liverpool pada Minggu (24/2/2019) di Old Trafford, Inggris.
Dari empat permain tersebut, tiga diantaranya harus ditarik keluar dari pertandingan padahal masih dalam babak pertama.
Ander Herrera, gelandang Man United itu menjadi pemain pertama yang alami cedera pada menit ke-21 dan ia pun digantikan Andreas Pereira.
Empat menit kemudian, Juan Mata, ditarik dan digantikan oleh Jesse Lingard pada menit ke-25.
Baca Juga : 'Bermain' dengan Dua Anjing, Wanita Ini Berakhir Meninggal Karena Kedua Lengan Digigit Hingga Nyaris Lepas!
Namun pada menit ke-31, giliran penyerang Liverpool, Roberto Firmino, yang harus ditarik keluar lalu digantikan Daniel Sturridge.
Sayangnya tak berselang lama, Lingard yang baru saja menggantikan Mata harus ditarik keluar. Tugas Lingard kemudian digantikan oleh Alexis Sanchez.
Melansir Bolasport.com, keempat pemain tersebut mengalami cedera otot sehingga harus segera ditarik keluar.
Pemain sepak bola memang tidak akan pernah lepas dari yang namanya cedera, salah satunya cedera ligamen.
Cedera ligamen dalam kedokteran biasa disebut Anterior cruciate ligament (ACL) adalah "musuh" terbesar olahragawan, tak terkecuali bagi pemain sepak bola.
Pasalnya, proses pemulihan cedera ini memakan jangka waktu yang panjang.
Cedera inilah yang sedang dialami oleh bek Arsenal, Hector Bellerin, saat mengalahkan Chelsea pada lanjutan Liga Inggris beberapa bulan lalu.
Bahkan menurut BBC, Bellerin terancam absen enam sampai sembilan bulan akibat cedera ACL.
Baca Juga : Obat Kedaluwarsa Ternyata Masih Bisa Digunakan, Tapi Ada Syaratnya
Menurut laman resmi Jakarta Knee Center dan Rumah Sakit Mitra Kemayoran yang dilansir dari Kompas.com, ACL adalah urat di dalam sendi yang berfungsi menjaga kestabilan sendi lutut.
Cedera ACL biasa dialami dalam olahraga mobilitas tinggi, seperti sepak bola, tenis, bulu tangkis, bola basket, dan olahraga bela diri.
Pada umumnya, ACL dapat cedera dalam keadaan ketika sedang berlari dan berhenti mendadak.
Lalu, bisa juga karena gerakan berputar arah sehingga menyebabkan lutut terkilir ataupun melompat dan mendarat dengan posisi tidak sempurna.
Saat cedera biasanya akan terdengar suara seperti ada patah dalam sendi lutut.
Orang yang mengalaminya akan merasa kehilangan tenaga hingga langsung terjatuh.
Pada cedera ACL, korban tetap bisa berjalan, namun dengan kondisi pincang, sendi lutut sulit digerakkan karena nyeri dan sering dijumpai terjadi pembengkakan.
Beberapa hari setelah cedera, korban akan sangat sulit melakukan aktivitas olahraga seperti biasa.
Baca Juga : Sering Menonton TV Dapat Tingkatkan Kanker Kolorektal pada Usus Wanita
Sebagian besar, cedera ACL memerlukan tindakan operasi arthroskopi agar korban dapat pulih seperti sediakala.
Derajat kerusakan ACL tergantung pada posisi lutut, arah dan besar kekuatan benturan saat lutut mengalami cedera.
Kerusakan yang timbul akibat cedera ACL sering disertai kerusakan satu atau dua meniscus. Penanganan awal cedera ACL sangat berguna sebelum dilakukan operasi. Kerusakan cedera ACL hanya dapat diperbaiki dengan menggantinya menggunakan tendon yang berasal dari bagian tubuh lain, seperti tendon patella dan hamstring.
Biasanya, operasi arthroskopi digunakan untuk menyembuhkan cedera ACL.
Setelah operasi, korban dianjurkan untuk berjalan menggunakan tongkat selama 2-3 bulan.
Lalu, korban mulai disarankan untuk melatih kekuatan lutut dengan berjalan cepat dan naik turun tangga selama sebulan.
Pada bulan keempat setelah operasi, korban bisa berlari ringan. Dalam banyak kasus, olahraga seperti biasa sudah bisa dilakukan dalam 6 bulan proses penyembuhan.
Untuk atlet profesional, kemungkinan pulih dari cedera ACL bisa mencapai 90 persen dari sebelum mengalami cedera.(*)