Find Us On Social Media :

Fakta Baru Gadis Asal Lampung yang Jadi Budak Seks Ayah, Kakak & Adik, Ternyata Dulu Sering Dikurung Oleh Ibunya!

Ilustrasi pemerkosaan

Setelah ibunya meninggal, AG tinggal bersama neneknya namun sang ayah menjemput dan mengajaknya tinggal bersama, dari situlah hari-hari buruknya terjadi.

AG yang mengalami keterbelakangan mental tentu merasa sangat tertekan dengan kondisi keluarganya.

Baca Juga : 4 Pemain Cedera dalam Manchester United VS Liverpool, Ternyata Cedera Ini Kerap 'Hantui' Pemain Bola!

Setelah mendapat pendampingan dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Pringsewu, kondisi korban disebut mengalami trauma berat.

Sekretaris LPA Kabupaten Pringsewu Rizal Bahruln Mustofa mengatakan, selain memberikan pendampingan psikologis, pihaknya juga membawa korban untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis secara eksklusif.

"Melakukan koordinasi bersama lembaga pemerhati perempuan dan Pemerintah Daerah Pringsewu untuk pengupayaan masa depan korban dalam upaya rehabilitasi sosial," ujar Rizal, Minggu (24/2/2019), melansir Tribunlampung.co.id.

Tidak heran jika AG mengalami trauma berat akibat apa yang dialaminya selama ini.

Melansir Theguardian.com, empat dari lima korban pelecehan seksual atau pemerkosaan berisiko menderita kesehatan mental yang melumpuhkan mereka beberapa bulan setelah 'penyerangan' terhadap mereka.

Korban akan mengalami kecemasan, depresi, gangguan stres pasca-trauma dan kondisi serius lainnya empat hingga lima bulan setelah 'diserang'.

Baca Juga : Bau Badan yang Aneh dan Tajam Jadi Ciri Khas Penyakit , Coba Cek

Bahkan, para ahli mengatakan bahwa mereka yang menjadi korban pelecehan di masa kanak-kanak bisa menyebabkan masalah kesehatan mental yang dapat bertahan hingga dewasa atau seumur hidupnya.