Find Us On Social Media :

Resmi Menikah dengan Reino Barack, Syahrini Perlu Persiapkan Ini Jika Hamil di Usia Lebih dari 35 Tahun

Resmi menikah dengan Reino Barack, Syahrini perlu mengetahui ini jika ingin hamil di usia lebih dari 35 tahun

GridHEALTH.id -  Syahrini resmi menikah dengan pengusaha muda, Reino Barack setelah akad nikah digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang pada Rabu (27/2/2019) pagi.

Pernikahan Syahrini dan Reino Barack yang digelar secara tertutup dan hanya mengundang beberapa keluarga dan kerabat dekat ini membuat netizen semakin penasaran.

Baca Juga : Zaskia Sungkar 8 tahun Menikah Tak Kunjung Hamil, Fanny Bauty Menangis pada Irwansyah; 'Jangan Ditinggalin Ya. Usaha Lebih Keras Lagi'

Terpaut usia 2 tahun lebih tua dari Reino Barack (34), tak menyurutkan langkah Syahrini (36) untuk menjadi istri dari Wakil Presiden Senior Pengembangan Usaha di Global Mediacom.

Sebagai pasangan suami istri pastinya ada keinginan untuk menjadi seorang ayah dan ibu baru.

Ada beberapa hal yang perlu Syahrini ketahui jika hamil di usia lebih dari 35 tahun.

Hamil di atas usia 35 tahun sering dikaitkan dengan hamil berisiko tinggi, karena hamil di usia tersebut dapat terjadi beberapa gangguan kesehatan diantaranya:

- Diabetes gestasional

- Hipertensi atau tekanan darah tinggi

Baca Juga : Pengantin Baru Syahrini Selalu Terlihat Sempurna Dengan Riasan Wajah, Wajarkah Dipakai Setiap Hari?

- Kelahiran prematur atau berat bayi lahir rendah (BBLR)

- Persalinan sesar

- Keguguran

- Kelainan kromosom

 

Baca Juga : Syahrini dan Reino Barack Menikah di Jepang, Ini yang Dirasakan Ketika Punya Pasangan Mapan & Sukses

Namun tak perlu khawatir bagi wanita yang ingin hamil di usia lebih dari 35 tahun seperti Syahrini, ada beberapa caranya yang dilansir dari WebMD, yaitu:

1. Periksa kesehatan

Demi mendapat momongan tanpa memiliki risiko saat hamil di usia lebih dari 35 tahun yang perlu dilakukan yaitu memeriksakan kesehatan terkait masalah reproduksi.

Misalnya pemeriksaan tekanan darah, gula darah, bahkan pastikan juga mengunjungi dokter gigi untuk melakukan perawatan rutin.

Dilansir dari WebMD, memiliki gigi dan gusi yang sehat mengurangi kemungkinan kelahiran prematur dan memiliki bayi dengan berat lahir rendah.

Minggu-minggu pertama adalah masa penting pertumbuhan awal bayi. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilan mereka untuk mendeteksi dan menangani kemungkinan kelainan pada bayi.

Dengan pemeriksaan rutin, dokter juga dapat memberikan penanganan dini jika Anda berisiko atau terdeteksi mengalami diabetes gestasional dan preeklamsia.

Baca Juga : Sebelum Donor Darah Wanita Wajib Konsumsi Suplemen Zat Besi, Ini Alasannya

2. Terapkan pola makan seimbang dan bergizi

Pilih makanan seperti buah dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak untuk menjaga pola makan tetap seimbang.

Setidaknya empat porsi susu dan makanan kaya kalsium lainnya setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan tulang saat bayi berkembang.

Baca Juga : Diet Sehat Ini Bisa Dilakukan Irwansyah Dalam Upaya Mendapatkan Anak

Juga pastikan untuk memasukkan sumber makanan yang baik dari asam folat, seperti sayuran hijau, kacang kering, hati, dan beberapa buah jeruk.

Mengonsumsi suplemen asam folat setidaknya 400-800 mikrogram per hari sebelum dan selama 3 bulan pertama kehamilan dapat membantu mencegah cacat tubuh pada bayi, terutama saraf tulang belakang dan otak.

Namun sebaiknya hindari mengonsumsi lebih dari 1000 mikrogram asam folat.

3. Menjaga berat badan agar tetap normal

Bicaralah dengan dokter tentang berapa banyak berat badan yang seharusnya dijalani ibu hamil. 

Wanita dengan berat badan normal sebaiknya mengalami pertambahan berat 11-15 kilogram selama hamil.

Sedangkan bagi mereka yang berlebihan berat badan, 6-11 kilogram, pertambahan berat tubuh ibu hamil yang terlalu sedikit berisiko memengaruhi pergerakan bayi dan lahir prematur.

Sebaliknya, ibu hamil yang mengalami kelebihan berat badan berisiko lebih tinggi mengalami kondisi tertentu seperti diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi. 

Baca Juga : Alami Depresi, Justin Bieber Rajin Olahraga Setelah Menikahi Hailey Baldwin

4. Olahraga

Olahraga teratur akan membantu badan tetap pada berat kehamilan yang sehat, menjaga kekuatan, dan meredakan stres.

Tanyakan mengenai kesehatan dan jenis olahraga yang sesuai kepada dokter jika mengidap kondisi tertentu, seperti diabetes.

Baca Juga : Tidak Hanya Enak Dimakan, Manfaat Jagung Juga Untuk Wajah dan Rambut 

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meringankan atau bahkan mencegah ketidaknyamanan, meningkatkan tingkat energi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Ini juga dapat membantu mempersiapkan diri untuk persalinan dan melahirkan dengan meningkatkan stamina dan kekuatan otot.

5. Menghentikan kebiasaan yang membahayakan janin

Merokok, mengonsumsi minuman keras, serta terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein dapat meningkatkan risiko kelainan mental dan fisik pada bayi dalam kandungan.

Minum alkohol meningkatkan risiko bayi untuk terlahir cacat mental dan fisik.

Merokok meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, yang lebih sering terjadi pada wanita yang melahirkan di atas usia 35 tahun.

Tidak merokok juga dapat membantu mencegah preeklamsia dan risiko melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah. 

Baca Juga : Gangguan Penglihatan Rentan Pada Ibu Hamil, Aneka Perubahan Ini Biang Keladinya

6. Ketahui kelainan kromosom

Tanyakan kepada dokter tentang skrining DNA bebas sel prenatal (cfDNA), metode untuk menyaring kelainan kromosom tertentu pada bayi yang sedang berkembang.

Melansir dari Mayo Clinic, selama skrining DNA bebas sel prenatal, DNA dari ibu dan janin diekstraksi dari sampel darah ibu dan diskrining untuk kemungkinan peningkatan masalah kromosom tertentu, seperti down syndrome, trisomi 13 dan trisomi 18.

Baca Juga : Werewolf Syndrome, Kisah Bocah Langka di India yang Tubuhnya Dipenuhi Rambut

Tes diagnostik seperti pengambilan sampel chorionic villus dan amniosentesis juga dapat memberikan informasi tentang kromosom bayi atau risiko kelainan kromosom spesifik, tetapi juga membawa sedikit risiko keguguran. 

Itu dia 6 cara yang dapat dilakukan Syahrini jika ingin hamil di atas usia 35 tahun. (*)