Jangan Abaikan, Ini 7 Bahaya Tas Punggung yang Berat Bagi Anak

Jangan Abaikan, Ini 7 Bahaya Tas Punggung yang Berat Bagi Anak

Jangan Abaikan, Ini 7 Bahaya Tas Punggung yang Berat Bagi Anak

GridHEALTH.id - Sering kita lihat anak sekolah dengan bawan buku terlalu banyak di dalam tasnya, bahkan tak hanya buku saja, ada tempat makan dan tempat minum yang membuatnya semakin berat.

Namun pernah terpikirkan tidak, jika tas punggung yang berat tersebut memiliki dampak negatif bagi kesehatan anak?

Baca Juga : Memilih Tas Punggung Untuk Anak, Jangan Cuma Mementingkan Model

Membawa tas punggung yang berat dapat menekan beberapa titik pada tubuh anak, seperti leher, bahu/punggung atas, lengan atas, pinggang, bahkan lutut.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa anak-anak yang sering menggunakan tas punggung yang berat dapat mengalami 7 gangguan kesehatan, diantaranya:

1. Tulang belakang bungkuk

Hal ini sering kali terjadi pada beberapa anak yang sewaktu duduk di bangku sekolah dasar sering membawa tas punggung yang berat.

Baca Juga : Tak Hanya Sakit Tenggorokan, Suara Serak Dapat Menandakan Penyakit Lain

Tulang belakang yang membungkuk ini disebut juga dengan kifosis.

Melansir dari WebMd, kifosis terjadi karena tulang belakang melngkung ke depan (lebih dari 50 derajat) sehingga membuat punggung terlihat membungkuk.

Tanda dari terjadinya kifosis adalah kepala terlihat lebih maju ke depan dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, punggung atas terlihat lebih melengkung.

Baca Juga : Fact or Fake? Tidur di Lantai Dapat Hilangkan Sakit Punggung

Hal ini akan memengaruhi postur tubuh anak saat dewasa.

2. Tulang belakang bengkok

Tak sedikit anak yang menggendong tas punggungnya menggunakan satu sisi bahunya.

Hal ini juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit skoliosis yaitu tulang belakang melengkung ke samping.

Lengkungan tulang ini dapat membentuk tubuh terlihat seperti huruf S atau C karena kemiringan tulang mencapai 10 derajat.

Hal lain yang dapat terlihat jika seorang anak terkena scoliosis yaitu, bahu dan pinggul tidak rata, dan salah satu kaki terlihat lebih panjang.

3. Nyeri sendi

Umumnya nyeri sendi dirasakan oleh orang dewasa, tapi ternyata anak-anak juga dapat mengalaminya.

Seperti yang terjadi pada anak yang membawa tas punggung dengan isi terlalu berat.

Baca Juga : Sakit Punggung dan Mengantuk Saat Berkendara, Ini Cara Menghindarinya

Nyeri sendi ini dapat terjadi di beberapa titik seperti leher, punggung atas, dan pinggang menjadi kaku dan berat, bahkan pada lutut dapat terjadi nyeri seperti kram karena lutut menjadi tumpuan saat anak berjalan atau menaiki tangga dengan membawa tas punggung yang berat.

Melansir dari Kid's Health, anak di bawah usia 17 tahun dapat terserang penyakit rematik atau nyeri sendi yang disebut dengan juvenile idopathic arthritis.

4. Pertumbuhan terhambat

Selain disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, membawa tas punggung yang berat pada anak dapat menghambat laju pertumbuhan tinggi badan anak.

Sebuah penelitian dari Department of Physical Education, Islamic Azad University, Qazvin, Iran menyatakan bahwa siswa perempuan yang menggunakan tas punggung terlalu berat selama 20 menit dan dilakukan secara rutin mengalami penurunan bahu.

5. Osteoporosis dini

Bukan hanya orang dewasa yang sudah berusia lanjut (di atas 5 tahun), pengeroposan tulang atau biasa kita sebut osteoporosisi dapat terjadi pada anak-anak.

Baca Juga : Duduk Sembarangan Bisa Membuat Tulang Belakang Bengkok, Ini Buktinya

Melansir dari WebMD, penyebab anak terkena osteroporosis dini yaitu kurangnya asupan vitamin D dan kalsium, rematik di usia dini, dan penggunaan obat tertentu.

Namun beberapa gejala osteoporosis pada anak yaitu nyeri punggung, kifosis, dan pincang kronis.

Penggunaan tas punggung yang berat memang dapat menyebabkan kepadatan tulang menjadi melemah.

6. Saraf kejepit

Melansir dari Kid's Health, tali tas punggung yang sempit dapat mencubit saraf dan mengganggu sirkulasi, bahkan bisa jadi anak akan mengalami kesemutan, mati rasa, dan kelemahan pada lengan dan tangan.

Selain itu, tas punggung yang berat dapat menekan leher sehingga membuat saraf kejepit di bagian leher lebih rentan terjadi.

Baca Juga : Bahaya Saraf Kejepit Intai Anak yang Suka Main Gadget, Ini Faktanya

7. Sakit kepala

Tekanan pada leher dan bahu juga dapat menyebabkan sakit kepala sebelah atau migrain.

Otot-otot sekitar kepala dan leher yang menjadi kaku dapat menimbulkan sensasi rasa pusing dan sakit kepala berkelanjutan.

Jadi mulai sekarang, sebagai orangtua perhatikan pemilihan tas punggung dan mulai batasi jumlah isinya agar tidak terlalu berat. (*)