Sebaliknya, bayi prematur sering kali mengalami masalah kesehatan itu sehingga mereka harus segera dimasukan ke dalam NICU," jelas spesialis kesehatan anak neonatologi yang akrab dipanggil Rina ini dalam acara peluncuran bukunya yang bertajuk 'ASI Untuk Bayi Prematur' di Bunga Rampai, Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Wah, 4 Makanan Enak Ini Lezat Tapi Ternyata Malah Bikin Kita Cepat Tua
Rina menegaskan proses IMD harus dilakukan saat kondisi ibu dan bayi sama-sama sehat.
Ibu dan bayi tidak boleh dalam kondisi tercancam baik keselamatan maupun kesehatannya.
Oleh karena itu, daripada memaksakan ibu dan bayi melakukan IMD di awal kelahiran, Rina lebih merekomendasikan ibu dan bayi melakukan Kangaroo Mother Care atau KMC.
"Ide Kangaroo Mother Care atau KMC pada dasarnya sama dengan Inisiasi Menyusui Dini atau IMD. Dimana bayi harus segera mendapat kontak kulit dengan kulit bersama ibunya sedini mungkin setelah kondisi bayi dan ibu stabil.
Tujuannya untuk menjaga kehangatan dan ketenangan bayi prematur yuang lahir kecil seperti dalam buaian kandungan ibu. KMC sangat dianjurkan untuk bayi prematur atau bayi sakit di NICU," ujar Rina.
Riset bahkan telah menunjukan bahwa KMC memiliki manfaat yang hampir sama seperti IMD.
Baca Juga : Studi: Flu di Saat Hamil Munculkan Risiko Anak Menderita Skizofrenia
Dimana angka keberhasilan pemberian ASI ekslusif dan berat badan cenderung tinggi saat bayi prematur melakukan KMC dibandingkan bayi prematur yang tidak melakukan KMC.