Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan proses menyusu yang dilakukan segera setelah bayi baru saja dilahirkan atau setidaknya satu jam pertama setelah bayi dilahirkan.
Baca Juga : Hati-hati, Ini Dia Tiga Penyebab Tak Lancar Menyusui ASI
Proses Insisiai Menyusui Dini (IMD) menjadi aktivitas alami yang dilakukan bayi baru lahir dalam mencari payudara ibu.
Dalam proses ini, bayi akan diletakkan di dada ibu dan dibiarkan mencari payudara ibu untuk mendapatkan kolostrum yang bermanfaat melindunginya dari bakteri.
Kolustrum dianggap sebagai pemasok imunitas untuk tubuh bayi. Proses IMD dan cairan kolostrum memang sangat dibutuhkan oleh bayi baru lahir.
Namun Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) mengungkapkan fakta lain bahwa ternyata tidak semua bayi baru lahir perlu melakukan proses IMD.
Menurut Rina, bayi prematur tidak perlu melakukan proses IMD.
Terlebih bila bayi prematur mengalami sejumlah masalah kesehatan dan harus segera dimasukan ke dalam Neonatal Intensive Care Unit atau NICU.
Baca Juga : Intoleransi Laktosa Paling Banyak Dialami Orang Asia, Ini Penyebabnya
"IMD memang penting untuk dilakukan. Namun IMD dilakukan untuk bayi yang lahir cukup bulan, tidak ada kecenderungan mengalami berbagai risiko, seperti pernapasan, jantung, dan suhu tubuh yang tidak stabil.
Sebaliknya, bayi prematur sering kali mengalami masalah kesehatan itu sehingga mereka harus segera dimasukan ke dalam NICU," jelas spesialis kesehatan anak neonatologi yang akrab dipanggil Rina ini dalam acara peluncuran bukunya yang bertajuk 'ASI Untuk Bayi Prematur' di Bunga Rampai, Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Wah, 4 Makanan Enak Ini Lezat Tapi Ternyata Malah Bikin Kita Cepat Tua
Rina menegaskan proses IMD harus dilakukan saat kondisi ibu dan bayi sama-sama sehat.
Ibu dan bayi tidak boleh dalam kondisi tercancam baik keselamatan maupun kesehatannya.
Oleh karena itu, daripada memaksakan ibu dan bayi melakukan IMD di awal kelahiran, Rina lebih merekomendasikan ibu dan bayi melakukan Kangaroo Mother Care atau KMC.
"Ide Kangaroo Mother Care atau KMC pada dasarnya sama dengan Inisiasi Menyusui Dini atau IMD. Dimana bayi harus segera mendapat kontak kulit dengan kulit bersama ibunya sedini mungkin setelah kondisi bayi dan ibu stabil.
Tujuannya untuk menjaga kehangatan dan ketenangan bayi prematur yuang lahir kecil seperti dalam buaian kandungan ibu. KMC sangat dianjurkan untuk bayi prematur atau bayi sakit di NICU," ujar Rina.
Riset bahkan telah menunjukan bahwa KMC memiliki manfaat yang hampir sama seperti IMD.
Baca Juga : Studi: Flu di Saat Hamil Munculkan Risiko Anak Menderita Skizofrenia
Dimana angka keberhasilan pemberian ASI ekslusif dan berat badan cenderung tinggi saat bayi prematur melakukan KMC dibandingkan bayi prematur yang tidak melakukan KMC.
Berikut beberapa cara posisi KMC yang tertulis dalam buku Rina yang bertajuk 'ASI Untuk Bayi Prematur':
Baca Juga : Pantas Disiplin, Ternyata Anak-anak Jepang Tak Boleh Masuk Sekolah Kalau Belum Kuasai Hal Ini
- Letakkan bayi di antara payudara ibu dalam posisi tegak dan dada bayi menempel ke dada ibu (skin-to-skin contact).
- Amankan posisi bayi dengan kain panjang atau 'pengikat' lainnya.
- Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dengan posisi sedikit ekstensi (lurus) dan tepi pengikat tetap berada di bawah telinga bayi.
Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga tetap terbukanya saluran napas dan memudahkan terjadinya kontak mata antara ibu dan bayi.
Hindari posisi kepala terlalu fleksi (menekuk) atau ekstensi.
- Tungkai kaki bayi diletakkan dalam posisi 'kodok' sedangkan tangan dalam posisi berada di dada ibu.
- Ikatkan kain dengan kuat agar bayi tidak tergelincir ketika ibu bangun dari duduk.
Pastikan ikatan kuat dan kain berada setinggi dada bayi.
- Usahakan perut bayi tidak tertekan dan berada di sekitar epigastrum (perut bagian atas) ibu.
Baca Juga : Waktu Terbaik Berolahraga untuk Menurunkan Gula Darah Tubuh
Posisi seperti ini membantu bayi untuk melakukan pernapasan perut. Napas ibu juga merangsang bayi untuk bergerak.
Bila ibu tidak bisa melakukan KMC karena kondisi kesehatan bayi, ibu dapat tetap melakukan kontak kulit dengan kulit melalui sentuhan dan belaian. (*)