GridHEALTH.id- Stroke merupakan penyakit berbahaya yang serangannya dapat terjadi mendadak. Akan tetapi serangan stroke pun memiliki gejala awal yang sebenarnya bisa diwaspadai.
Baca Juga : Hati-hati, Gejala Umum Stroke Ringan Ini Justru Sering Diabaikan
Melansir WebMD, faktanya wanita yang menderita serangan stroke jarang mengalami gejala-gejala stroke yang biasa terjadi pada pria. Wanita lebih banyak menemukan gejala stroke yang sulit untuk dideteksi.
Asal tahu saja, serangan stroke merupakan gangguan fungsi otak yang dapat membahayakan nyawa. Hal ini terutama terjadi jika tak dilakukan penanganan yang tepat.
Biasanya serangan stroke ini terjadi secara mendadak dan dapat berlangsung selama 24 jam atau lebih.
Ketika serangan ini telat ditangani, seseorang bisa mengalami penyempitan hingga pembuluh darah yang pecah.
"Jika tidak dikendalikan atau diobati dapat memperburuk dan terjadi penyempitan atau pecah pembuluh darah," kata dokter spesialis saraf Dewanta seperti dikutip dari Liputan6.com.
"Segera bawa ke rumah sakit terdekat dan diutamakan (rumah sakit) yang mempunyai dokter spesialis saraf juga fasilitas unit stroke. Waktu yang tepat akan menyelamatkan otak," lanjut Dewanta
Kita harus peduli dan memerhatikan gejala awal stroke berupa rasa kantuk yang sangat berat atau hilang kesadaran, pusing, kesemutan, dan baal (mati rasa) separuh badan. Gejala lain, yakni gangguan penglihatan satu atau pada dua mata.
Baca Juga : 10 Cara Mencegah Kegemukan Pada Anak, Saran Langsung Dari Pakar
"Kita perlu waspada, itu adalah serangan awal stroke," ujar Dewanta, yang sehari-hari berpraktik di Siloam Hospitals Bogor, Jawa Barat.
Pertolongan yang akurat dan cepat harus segera di lakukan untuk menghindari kematian atau kecacatan. Dewanta menambahkan, setiap menit keterlambatan pertolongan menyebabkan otak kekurangan darah.
Baca Juga : 11 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan Selama Haid Karena Ganggu Kesehatan!
Kalau terlambat berarti 1,9 juta sel otak dan serabut otak akan mati, papar dia.
Kecenderungan serangan stroke juga dipicu faktor keturunan atau genetik. Pada beberapa kasus, stroke yang terjadi dialami anak-anak atau remaja.
Biasanya karena ada arteri vena malformasi atau aneurisma berupa kelainan pembuluh darah otak.
Faktor lain yang memicu stroke adalah kegemukan (obesitas), stres, merokok, alkohol, dan pola hidup tidak sehat. Semua ini bisa dikendalikan dengan menjalankan pola hidup sehat.
Agar terhindar dari serangan stroke, Dewanta menganjurkan, hentikan kebiasaan merokok, konsumsi makanan sehat (rendah lemak jenuh dan kolesterol), menambah asupan kalium dan mengurangi natrium.
Perbanyak makan buah-buahan dan sayur-sayuran. Olahraga yang cukup dan teratur dengan melakukan aktivitas fisik yang punya nilai aerobik (jalan cepat, bersepeda, berenang) secara teratur minimal 30 menit dan minimal 3 kali seminggu.
Berat badan pun perlu diturunkan atau dipertahankan sesuai berat badan ideal dengan basal metabolik indeks (BMI) agar terhindar serangan stroke.
Baca Juga : Luna Maya Mengaku Sudah Move On, Syukurlah Karena Patah Hati Bisa Bikin Mati
Yakni kurang dari 25kg/m2, garis lingkar pinggang kurang dari 80 cm wanita, dan garis lingkar pinggang kurang dari 90 cm pada pria.(*)