Berdasarkan laman Time.com, dalam penelitian Disease Control and Prevention’s National Center for Health Statistics (NCHS) kira-kira ada 40% orang Amerika makan makanan cepat saji dalam kurun 24 jam.
Antara 2013 hingga 2016, sebanyak 37% orang dewasa di Amerika mengonsumsi makanan cepat saji pada hari tertentu, berdasarkan data yang dipublikasikan dalam laman cdc.gov oleh National Center for Health Statistics.
"Pada hari tertentu di Amerika Serikat, diperkirakan 36,6% atau sekitar 84,8 juta orang dewasa mengkonsumsi makanan cepat saji," kata Cheryl Fryar, penulis pertama laporan dan ahli statistik kesehatan di CDC.
Baca Juga : Adik Louis Tomlinson Anggota One Direction Meninggal Mendadak di Usia 18 Tahun Akibat Serangan Jantung
"Kami fokus pada makanan cepat saji untuk laporan ini karena makanan cepat saji telah memainkan peran penting dalam diet Amerika dalam beberapa dekade terakhir," lanjutnya, melansir CNN.com (3/10/2018).
"Makanan cepat saji telah dikaitkan dengan pola makan yang buruk dan peningkatan risiko obesitas."
Makanan cepat saji seperti junk food, kadar kalori di dalamnya cenderung tinggi, begitu juga dengan lemak, gula dan garam.
Jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Dari rangkuman data antara 2007 hingga 2010 juga mengungkapkan, rata-rata asupan kalori harian orang dewasa di Amerika 11,3% berasal dari konsumsi makanan cepat saji.
Laporan terbaru dari survei yang dilakukan oleh National Health and Nutrition Examination Survey pada 2013 hingga 2016 mengungkapkan, sekitar 10.000 orang berusia 20 tahun ke atas lah yang lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji.