Find Us On Social Media :

Debat Cawapres 2019 Singgung Stunting, Benarkah Susu Bisa Menyembuhkannya?

Debat Cawapres 2019 Singgung Stunting, Benarkah Dapat Disembuhkan dengan Susu?

GridHEALTH.id - Stunting menjadi perdebatan yang cukup ramai dan menjadi sorotan banyak lapisan masyarakat Indonesia di debat cawapres 2019 semalam, Minggu (17/3/2019).

Memang tak dapat dipungkiri bahwa permasalah kesehatan ini masih menjadi permasalahan yang cukup rumit di Indonesia.

Baca Juga : Stunting Jadi Topik Hangat di Debat Cawapres 2019, Apa Sih Stunting?

Stunting adalah keadaan di mana tinggi badan anak terlambat dan tidak sesuai standar tinggi badan anak di kelompok usianya.

Perkiraan prevalensi stunting di Indonesia ini mencapai 37,2% hasil Riskesdas 2013 dan penyebarannya hampir terjadi di seluruh provinsi.

Hasil riskesdas 2018 prevalensi stunting 30,8%.

Prevalensi terbesar stunting 2018 terjadi di NTT (42,6%)

Pada debat cawapres 2019 tadi malam (17/3/2019), salah satu cawapres menyatakan bahwa permasalahan stunting dapat diselesaikan dengan pemberian "sedekah putih" yang terdiri dari susu, kacang hijau, dan lainnya.

Baca Juga : Sebanyak 4.273 Korban Banjir Bandang Sentani Mengungsi, Risiko Kesehatan Mengintai, Masyarakat dan Pemerintah waspada

Namun benarkah stunting dapat disembuhkan dengan pemberian susu?

Menurut dr. Windhi Kresnawati, SpA yang ditemui Gridhealth.id pada Minggu (10/3/2019) di acara Pesat Jakarta 2019 menyatakan, jika anak sudah mengalami stunting tidak dapat disembuhkan.

Pertumbuhan anak dihitung sejak hari pertama berkembang dalam kandungan, sehingga pertumbuhan ditentukan dari asupan nutrisi yang dikonsumsi ibu selama kehamilan.

Kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak sejak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun dapat menyebabkan gagal tumbuh pada anak atau stunting.

Bahkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa sebagian besar anak yang terlahir stunting tidak dapat disembuhkan walau dengan diberikan asupan gizi yang baik.

Baca Juga : Tinggi Anak Terhambat? Kenali Sejak Dini Stunting pada Balita

Sehingga dengan kata lain penyelesaian masalah stunting adalah dengan cara melakukan pencegahan stunting yang dilakukan pada ibu hamil.

Melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mencegah stunting dapat dilakukan cara:

Baca Juga : Wanita Ini Melahirkan 6 Bayi Kembar dalam Waktu 9 Menit! Begini Kondisinya Setelah Persalinan

1. Upaya pencegahan dari masa kehamilan

Bagi ibu hamil, upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup.

2. Pemantauan perkembangan dan pertumbuhan anak

Melakukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya untuk  memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu:

Baca Juga : Bayi Perlu Suplemen Vitamin untuk Tumbuh Kembang dan Kesehatannya

- Setiap bulan ketika anak anda berusia 0 sampai 12 bulan.

- Setiap 3 bulan ketika anak anda berusia 1 sampai 3 tahun.

- Setiap 6 bulan ketika anak anda berusia 3 sampai 6 tahun.

- Setiap tahun ketika anak anda berusia 6 sampai 18 tahun.

3. Memberikan ASI eksklusif

ASI eksklusif sebaiknya diberikan sampai anak berusia 6 bulan dan pemberian MPASI yang memadai.

4. Imunisasi

Mengikuti program imunisasi terutama imunisasi dasar.

Baca Juga : Imunisasi Kok Dicicil? Padahal Imunisasi Simultan Berikan Banyak Manfaat bagi Anak

Jadi yang perlu dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia perlu dilakukan 4 cara pencegahan stunting tersebut. (*)