Misalnya, Uzbekistan memiliki 892 kematian per 100.000 orang dibandingkan dengan 89 di Israel.
Untuk mengurangi dampak dari diet buruk ini, peneliti memberi saran kepada masyarakat untuk menambahkan daftar makanan sehat ke diet global agar lebih efektif.
Baca Juga : Selena Gomez Rutin Minum Jus Jahe Setiap Pagi Karena Punya Beragam Manfaat, 'Jahe Membunuh Racun di Tubuh!'
Daripada harus mencari orang untuk mengurangi konsumsi lemak dan gula yang berkolerasi dengan penyakit serta kematian dini.
Menurut penulis utama penelitian ini, Dr. Ashkan Afshin, seorang epidemiologi di Universitas Washington mengungkapkan adanya kesenjangan dalam jumlah makanan sehat dan tidak sehat yang mereka konsumsi.
Misalnya, secara global rata-rata orang mengonsumsi daging merah sebanyak 27 gram sehari, sedikit lebih tinggi daripada yang seharunya mereka konsumsi yaitu 23 gram.
Tetapi ketika makan kacang atau biji-bijian yang seharusnya 21 gram sehari, mereka justru hanya makan 3 gram.
Dia dan para ahli lainnya mengatakan temuan ini menggaris bawahi pentingnya kebijakan nasional untuk meningkatkan ketersediaan buah dan sayuran, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah di mana produk segar dapat lebih mahal daripada makanan olahan.
Perusahaan makanan besar harus ditekan untuk menciptakan produk yang lebih sehat, kata para ahli, dan dokter harus didorong untuk membahas pentingnya diet yang baik dengan pasien mereka.
Namun, penelitian ini dianggap masih memiliki keterbatasan. Ada kesenjangan penting dalam data terkait diet dari negara-negara miskin.
Serta beberapa kematian yang bisa saja disebabkan oleh lebih dari faktor makanan saja.(*)