Find Us On Social Media :

Caleg Partai Demokrat Pekalongan Jual Murah Ginjal Untuk Bayar Utang, Risikonya tak Sepadan Dengan Harga Pasaran 1,9 Miliar Lebih

Gagal jadi caleg, pria ini berniat jual ginjal di Jakarta

GridHEALTH.id - Saat ini caleg gagal sedang menjadi topik perbincangan hangat di masyarakat mengingat sedang dalam masa pemilihan umum 2019.

Dari berbagai kisah, ada seorang calon legislatif asal Pekalongan yang pergi ke Jakarta dengan tujuan menjual ginjalnya.

Caleg bernama Chandra Saputra (26) ini gagal merebut kursi DPRD saat mencalonkan diri menjadi caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan dari Partai Demokrat.

Baca Juga : Caleg Stress di Panti Rehabilitasi Masih Suka Tebar Janji & Kampanye, Berikut Cerita Mereka yang Merawatnya

Kegagalan ini membuatnya kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kabarnya ia juga dikejar-kejar penagih utang.

Melansir Nakita.id dari Warta Kota, selama 10 hari berada di Jakarta ia tidur bersama puluhan tunawisma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.

Tujuannya menjual ginjal adalah untuk membayar utang sebesar Rp420 juta.

Harga yang ditawarkan oleh caleg gagal dari partai Demokrat ini terbilang murah.

Baca Juga : Makanan Ini Harus Dihindari Saat Buka Puasa, Padahal Favorit Orang Indonesia

Menurut laporan Global Financial Integrity (GFI) 2017, harga ginjal manusia pada 2015 satunya bisa mencapai 138.700 USD atau Rp1,9 miliar.

Setiap negara memiliki standar harga masing-masing. Bisa saja di negara lain lebih murah.

Terlebih jika dijual melalui pasar gelap bisa lebih murah daripada itu, bisa 10% lebih sedikit dari harga di atas.

Baca Juga : Pernah di Posisi Ani Yudhoyono, Sutopo Purwo Sarankan Makanan Ini Untuk Mengurangi Efek Kemoterapi Kanker

Walau harganya fantastis, mereka yang ingin menjual ginjal sebaiknya berpikir panjang.

Sebab, setelah ginjal dijual, masih ada risiko kesehatan yang bisa mengeruk uang banyak darinya.

Melansir Kidney.org, setelah seseorang melakukan donor ginjal dengan pembedahan ada risiko yang bisa ia rasakan setelahnya.

Seperti infeksi, reaksi alergi, cedera pada organ dan jaringan lain, pneumonia hingga kematian.

Sedangkan risiko jangka panjang dari mendonorkan ginjal adalah hipertensi, hernia, kerusakan organ hingga memerlukan transplantasi organ, gagal ginjal dan kematian.

Baca Juga : Caleg Stress di Panti Rehabilitasi Masih Suka Tebar Janji & Kampanye, Berikut Cerita Mereka yang Merawatnya

Oleh karena itu, seseorang yang telah mendonorkan salah satu ginjalnya harus bisa mempertahankan gaya hidup sehat.

Berikut cara menjaga gaya hidup sehat menurut seorang pendonor ginjal pada 2004, Roberta Mittman.

"Aku selalu sadar kesehatan. Tetapi sebelum operasi, aku mulai berolahraga lebih serius dan menjaga agar tingkat stresku tetap terkendali," tuturnya, melansir Web MD.

1. Tidak meminum minuman beralkohol

Baca Juga : Andi Soraya Ungkap Gangguan Kejiwaan yang Pernah Diidap Steve Emmanuel, Tak Percaya Mantannya itu Bandar Narkoba

2. Berhenti merokok

Ini merusak semua organ, termasuk ginjal.

3. Perhatikan obat yang dikonsumsi

Bicaralah dengan dokter tentang semua obat yang diminum, termasuk pil dan suplemen yang dijual bebas. 

Beberapa obat umum, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), mungkin keras pada ginjal jika meminumnya secara teratur atau dalam dosis tinggi.

4. Makan dengan baik

Pada dasarnya tidak perlu mengikuti diet khusus, bahkan setelah operasi. 

Tetapi makanan yang kaya nutrisi akan membantu pendonor menjaga berat badan tetap terjaga, dan menurunkan risiko tekanan darah tinggi juga diabetes. 

Baca Juga : Menjadi Perhatian Kemenkes, Ini Sebutan Stres yang Dialami Caleg Gagal pada Pemilihan Umum

Beberapa dokter berpendapat pendonor ginjal harus menghindari makan terlalu banyak protein, terutama dari bubuk protein atau suplemen. 

Itu karena kelebihan protein dapat membuat ginjal bekerja lebih keras.

5. Tetap terhidrasi

Air sangat penting untuk menjaga ginjal tetap bekerja sebagaimana mestinya. 

Baca Juga : Makanan Ini Harus Dihindari Saat Buka Puasa, Padahal Favorit Orang Indonesia

“Aku tidak pernah minum air dalam jumlah banyak sebelum mendonor. Sekarang aku jauh lebih hati-hati memastikan agar tetap terhidrasi,” kata Mittman.

6. Berhati-hati pada olahraga yang berisiko tinggi

Bicaralah dengan dokter jika pendonor menyukai olahraga seperti hoki, sepak bola, atau seni bela diri.(*)

 

Baca Juga : Sandiaga Uno Dikabarkan Alami Gangguan Lambung, Selama Sakit Tidak Tidak Boleh Konsumsi Makanan Ini