Find Us On Social Media :

Pengorbanan Ibu, Wanita 61 Tahun Ini Mau Lahirkan 'Cucu'-nya Sendiri Demi Anak yang Tak Bisa Mengandung!

Wanita 61 tahun lahirkan cucunya sendiri karena sang anak dan menantu tidak bisa hamil

GridHEALTH.id - Cecile Eledge telah melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Uma Louise minggu lalu.

Bayi kecil itu bukanlah anaknya sendiri, melainkan cucunya.

Artinya, Cecile melahirkan anak untuk anaknya sendiri, Matthew Eledge.

Keputusan mengandung cucunya sendiri disanggupinya lantaran anak Cecile tidak dapat mengandung buah hatinya dengan sang suami, Elliot Dougherty.

Baca Juga : Perselingkuhan Marak Terjadi, 9 Hal Ini Jadi Rahasia untuk Pernikahan Bahagia & Langgeng

Cecile menawarkan rahimnya sendiri kepada Matthew saat anaknya dan Elliot punya keinginan untuk membangun sebuah keluarga.

"Tentu saja mereka semua tertawa," tutur Cecile kepada BBC, saat menceritakan bagaimana ide untuk menjadi 'ibu pengganti' bagi anaknya muncul.

Cecile yang saat itu masih 59 tahun mengatakan awalnya ide ini menjadi bahan becandaan dalam keluarganya, bukan sebuah keputusan yang akan benar-benar dilakukan.

"Dia wanita yang tidak mementingkan dirinya sendiri," tutur Elliot tentang sang ibu mertua.

Tetapi ketika Matthew dan Elliot mencoba mencari cara lain agar mereka bisa mempunyai anak, sang dokter mengatakan penawaran 'sewa rahim' dari ibunya bisa dipertimbangkan.

Sebelum dinyatakan bisa menjadi 'ibu pengganti', Cecile harus menjalani serangkaian pemeriksaan serta tes kesehatan.

"Aku sangat sadar akan kesehatan. Tidak ada alasan yang bisa meragukan aku melahirkan seorang bayi," ujar Cecile.

Matthew akhirnya menyediakan spermanya, sedangkan adik dari Elliot bertindak sebagai pendonor sel telurnya.

Elliot, yang tinggal di Omaha, Amerika Serikat, mengatakan metode IVF adalah satu-satunya harapan baginya dan Matthew untuk mempunyai anak kandung.

Baca Juga : Jangan Lagi Mencuci Daging Ayam Mentah, Walau Sudah Dimasak Berisiko Fatal Bagi Kesehatan

Selama masa kehamilan Cecile tidak mengalami kendala yang berarti, namun ia mengakui merasakan gejala-gejala hamil sedikit meningkat daripada saat kehamilan ketiga anak kandungnya dahulu.

Seminggu setelah kelahiran Uma, kondisi Cecile dan cucunya berangsur membaik.

"Gadis kecil ini dikelilingi oleh banyak pendukung, dia akan tumbuh dalam keluarga yang penuh cinta," tutur Cecile tentang keluarga putranya.

Program IVF atau bayi tabung memang menjadi salah satu pilihan bagi pasangan LGBT yang ingin mempunyai buah hati mereka sendiri.

Namun, agar program IVF berhasil pada wanita berusia lebih dari 50 tahun, harus dilakukan donor telur dan ini berlaku bagi kalangan umum.

"Kemungkinan (agar IVF berhasil pada wanita yang lebih tua) hanya melalui program donor telur," ujar Dr Hana Visnova, direktur medis di klinik IVF Cube di Praha.

"Sebab peluang IVF dengan telur sendiri, apalagi konsepsi alami, pada usia ini mendekati nol," sambungnya, melansir Daily Mail.

Tetapi bagi wanita yang menginginkan hamil masih menggunakan telurnya sendiri, IVF bisa dilakukan ketika usia wanita tersebut masih di bawah 43 tahun.

Hal ini sesuai dengan pedoman dari National Institute for Health and Care Excellence (NICE).

NHS mengatakan tingkat keberhasilan untuk wanita di bawah 35 adalah sekitar 29%, dengan kemungkinan siklus sukses berkurang seiring bertambahnya usia.

Sayangnya, masih ada beberapa kritikus berpendapat IVF tidak boleh diizinkan untuk wanita yang lebih tua karena bisa berisiko tinggi.(*)

Baca Juga : Setelah Bupati Talaud Sri Wahyumi Ditahan KPK, Suami Terserang Stroke & Anak-anak Tinggal di Rumah Kontrakan